mimbaruntan.com, Untan– 41 komunitas termasuk perseorangan menggelar kegiatan “Seratoes-248” untuk memperingati 100 tahun surat kabar pertama di Kalimantan Barat (Kalbar) pada 1 Oktober, sekaligus memperingati hari jadi Kota Pontianak ke-248 pada 23 Oktober mendatang.
Penulis buku “Pontianak Heritage” sekaligus ketua pelaksana, Ahmad Sofian mengatakan bahwa arti penamaan “Seratoes-248” adalah upaya perpaduan dua momen besar. Filosofi dari angka 248 ini diartikan sebagai bentuk rangkaian kegiatan. Angka 2 yaitu dua agenda pameran surat kabar dan buku lokal. Angka 4 menggambarkan pelaksanaan agenda di empat lokasi, dan angka 8 untuk bedah buku dan diskusi yang dilaksanakan.
Baca juga:Bakti Kesehatan Biddokes Polda Kalbar Bersama Fisip Untan Gelar Pelayanan Kesehatan
Adapun surat kabar lama yang terbit pada masa pemerintahan Hindia Belanda dari kisaran tahun 1923 hingga 1927 turut dipamerkan di Kantor Biro Antara Kalbar, Senin (15/10). Sebanyak 9 surat kabar lama yang dipamerkan yaitu berasal dari Surat Kabar Borneo Barat Bergerak, Soeara Borneo, Borneo Barat, Berani, Kapoeas Bode, Warta Borneo, Halilintar, Matahari Borneo, dan Borneo Shimbun.
Aktivis seni budaya Kalbar, Pradono mengatakan momen ini sebagai pengingat pentingnya menjaga aktualitas berita.
“Tadi saya sempat baca satu cerpen, dari sini kita harusnya sadar bahwa masalah yang disampaikan oleh cerpen itu yang dimana ditulis seratus tahun lalu masih memiliki masalah yang sama, tentang masalah buang sampah sembarangan, ini yang harusnya kita sadari. Dan di momen ini juga sebagai pengingat bahwa pentingnya kita tetap menjaga aktualitas berita,” tuturnya.
Baca juga:Mahasiswa Teknik Untan Raih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional IEIC 2019
Tari, satu diantara peserta perwakilan SADAP Indonesia berharap agar setiap jurnalis dan surat kabar Kalbar memiliki ciri khas sendiri.
“Harapan saya pasti lebih baik lagi kedepanya agar reporter dan jurnalis bisa mengambil sisi lain dari suatu berita dan memiliki ciri khas tersendiri,” ungkapnya.
Penulis: Tya & Mara
Editor: Nurul R.