mimbaruntan.com, Untan— Tes Masuk Perguruan Tinggi melalui Jalur Mandiri Untan telah diselenggarakan pada Selasa, 17 Juli 2018. Sebanyak 9.033 mahasiswa mengikuti tes untuk memperebutkan 3.332 kursi yang disediakan Universitas Tanjungpura, Selasa (17/7).
Kali ini Untan menyiapkan beberapa titik tempat Tes Seleksi Jalur Mandiri yang satu diantaranya Kampus FISIP Untan. Tampak tak seperti hari biasanya, pada pukul 07.00 WIB calon mahasiswa baru sudah berada di ruangan agar bisa mempersiapkan diri untuk mengikuti tes.
Suasana ketika ujian cukup tenang, sebagian peserta ujian begitu antusias ketika mengisi soal. Hingga pukul 09 45 WIB usai mengikuti Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA), reporter mimbar untan mencoba mendekati satu diantara peserta tes seleksi mandiri.
Ia Muhammad Alief Pujangga (18), pria asal Sintang ini begitu lega ketika dijumpai reporter di Gazebo FISIP Untan. Ia mengaku sudah tenang dan tidak gugup lagi setelah mengerjakan soal. “Tenang dah kak, terus pastinya ndak gugup lagi,” ungkap lelaki yang akrab disapa Angga ini.
Anak sulung dari tiga bersaudara ini memilih jurusan Pendidikan Jasmani & Kesehatan serta Pendidikan Sosiologi. Baginya, jurusan tersebut cocok dan sesuai dengan hobi yang digelutinya. “Saya suka olahraga dan juga sering berinteraksi sosial karena cocok dengan kebiasaan saya,” ujarnya.
Bukan hal yang mudah mengikuti Tes Mandiri, berbagai usaha dilakukan Angga untuk dapat lolos di jurusan impiannya. Mulai dari membeli contoh soal Ujian Mandiri, meminjam buku dari teman-temannya, hingga mencari referensi soal-soal di Internet.
Meskipun ia pernah gagal saat mengikuti tes masuk Sekolah Kedinasan, semangatnya tak luntur untuk terus membanggakan orang tuanya. Ia termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. “Kalau saya lulus tes ini, saya ingin bisa berubah menjadi lebih baik karena saya ini nakal kak. Jadi pengen buktikan pada orangtua, saya akan lebih baik dari sebelumnya dan bisa membanggakan orang tua,” seloroh Angga.
Dukungan Ayah Untuk Anak
Angga tak sendirian, ia ditemani sang ayah yang setia menunggu hingga ujian seleksi jalur mandiri usai. Pria berkulit sawo matang itu sedang duduk bersila di Gazebo FISIP sembari menunggu anaknya keluar dari ruangan. Sambil berbincang-bincang, Yusup (40) ini ternyata seorang guru di salah satu sekolah SMA Sintang, ia mengaku berat untuk meninggalkan kewajibannya sebagai seorang guru di sekolah. Namun untuk memastikan sang anak mengikuti ujian seleksi jalur mandiri, ia pun harus berada di Pontianak hingga sang anak selesai mengikuti tes.
“Bapak paham sekali, bahwa sebagai abdi negara saya harus mengajar. Namun, apadaya karna saya juga punya tanggung jawab pada keluarga dan anak yang tidak bisa saya abaikan,” ungkap Yusup.
Tak hanya seorang Angga yang memiliki harapan tinggi, ayahnya juga menaruh harap pada sang anak. “Semoga dia dapat menyelesaikan kuliah dan sesuai dengan yang diharapkan. Menyelesaikan kuliah dengan waktu yang sudah ditentukan. Masa depan dia sendiri yang tentukan,” pungkasnya.
Penulis: Angela dan Nurul
Editor : Umi