Oleh: Eko dan Bana Raharjo
mimbaruntan.com– Desa Sepadu terletak tidak jauh dari pusat kota, tepatnya di Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas. Desa ini memiliki daya tarik tersendiri dengang komoditi buah salak. Budidaya tanaman salak merupakan sumber penghasilan bagi sebagian warga Desa Sepadu. Satu diantara jenis tanaman salak yang dikembangkan saat ini adalah salak madu. Alasan petani lebih memilih untuk membudidayakan salak madu adalah harga jual yang tinggi, sehingga mempunyai prospek yang baik untuk kedepannya.
Secara geografis Desa Sepadu mempunyai Jenis tanah alluvial yang sesuai untuk budidaya tanaman salak. karena tanaman salak tidak memerlukan banyak air untuk proses pertumbuhannya. Salah satu jenis tanaman salak yang dibudidayakan saat ini adalah salak madu. Rasanya yang manis, mempunyai daging yang tebal, tekstur daging yang agak kepasir-pasiran jika dikunyah merupakan rasa khas yang dimiliki tanaman salak madu dibandingkan dengan jenis tanaman salak lainnya.
Cara pembudidayaan tanaman salak madu tergolong gampang. Pertama pengolahan lahan, Pengolahan lahan untuk tanaman salak madu tidak perlu dibuat bedengan, cukup dengan membuat lubang tanam berdiameter 50 cm. Pengaturan jarak tanam penting untuk diperhatikan. Jarak tanam pada tanaman salak madu yang baik adalah 2 x 4 m, penggunaan jarak tanam yang agak renggang bertujuan untuk memudahkan selama proses pertumbuhannya. Selanjutnya adalah penanaman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat penanaman yaitu dengan memberikan abu bakar terlebih dahulu sebelum bibit dimasukkan kedalam lubang tanam. Tujuannya adalah untuk memacu pertumbuhan tanaman salak agar dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Setelah masa tanam adalah pemeliharaan pada tanaman salak yang dilakukan dengan memangkas daun yang sudah tua, pemangkasan dilakukan setiap 2 bulan sekali. Hal tersebut sangat penting, karena akan berpengaruh terhadap kualitas buah salak itu sendiri, sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.n, sampai dengan tahap pemeliharaan
Dalam melakukan proses budidaya buah salak peralatan yang diperlukan masih tergolong sederhana, seperti cangkul, parang, sabit, dan peralatan lainnya. Cangkul digunakan untuk membuat lubang tanam. Parang digunakan untuk menyiangi gulma yang ada disekitar tanaman salak dan untuk memangkas daun-daun yang sudah tua. Sabit digunakan untuk memanen buah yang sudah matang serta untuk keperluan lainnya.
Harga jual salak madu perkilonya tergolong mahal, untuk buah kelas A bisa mencapai Rp. 10.000,- /kg, kelas B Rp. 8.000,- /kg dan kelas C Rp. 6.000,- /kg. dengan harga yang menjajikan tersebut usaha budi daya salak madu sangat potensial untuk dikembangkan. Karena dengan pengelolaan yang tidak memerlukan modal banyak tetapi tetap bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar. Dengan demikian, tanaman salak madu mempunyai potensi yang sangat besar untuk diusahakan.
Penulis, Eko (C1011131140), Bana Raharjo (C1011131130) mahasiswa Fakultas Pertanian 2013, Universitas Tanjungpura