Dalam diskusi yang berlangsung dari pukul 15.00-17.00 WIB yang dimoderatori oleh Dery Wahyudi (Staff Penelitian dan Pengembangan LPM Untan), hadir sebagai pembicara adalah Mita Anggraini (Ketua Umum LPM Untan), Kaharudin (Presma BEM Untan), Yuda Pranata (Ketua Umum IMM Ponmtianak), Muhammad Ali Fahmi (Ketua DEMA IAIN Pontianak) serta Angga Marta (Presidium Solmadapar).
Mita Anggraini, selaku Ketua Umum Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura (LPM Untan) saat diwawancarai via WhatsApp mengatakan bahwa Diskusi Kepemudaan ini merupakan awal serta eskalasi pergerakan di Kalimantan Barat (Kalbar) mengingat para pemuda saat ini memiliki peran fundamental untuk mengawal demokrasi.
Baca juga: Kolaboraksi IAP Kalbar Peringati Hari Tata Ruang Nasional dan World Habitat Day
“Penting untuk para pemuda duduk untuk berdiskusi bersama dan saling mengevaluasi pergerakan pemuda hari ini. Kita ingin gerakan pemuda sifatnya kolektif, dan juga punya taring agar bisa didengar nantinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mita menjelaskan bahwa melalui diskusi, pemuda dapat menggalakkan kembali budaya intelektual agar gerakan pemuda tidak terus-terusan dikoreksi sebagai euforia semata.
“Harapannya supaya bisa menghidupkan dan menggalakkan kembali budaya intelektual dengan pengkajian isu bersama, agar gerakan mahasiswa tidak terus-terusan dikoreksi sebagai euforia, tapi kepedulian. Kita juga berharap rakyat bisa percaya kepada gerakan mahasiswa, karena suara mahasiswa itulah suara rakyat,” jelasnya.
Yuda Herlanda, Ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan sekaligus penanggung jawab Diskusi Kepemudaan menerangkan alasannya mengangkat isu eksistensi dan pergerakan pemuda. Menurutnya, melalui perspektif dari masing-masing pembicara diskusi ini akan menjadi ruang pergerakan para pemuda yang masih masif dalam menyuarakan hak-hak rakyat.
“Salah satu tujuan dari adanya diskusi ini yaitu melihat perspektif dari masing-masing pembicara agar bisa menjadi bahan dari ruang-ruang diskusi selanjutnya. Diskusi Kepemudaan ini sebenarnya adalah merespon dari pergerakan kawan-kawan yang sangat masif agar ruang-ruang yang disuarakan tak putus dan padam,” imbuhnya.
Adhe Indriani, satu diantara peserta diskusi turut mengungkapkan kesan dan pesannya setelah mengikuti diskusi hingga akhir. Sebagai pemuda dan mahasiswa, Ia merasa banyak sekali mendapatkan saran dan motivasi dari para pembicara. Adhe berharap melalui diskusi ini, Ia dapat belajar untuk menyampaikan aspirasi dengan baik dan menggunakan etika.
“Diskusi ini sangat menarik, semoga dengan adanya diskusi ini, sebagai pemuda kita bisa menyampaikan aspirasi dengan baik dan menggunakan etika agar dalam mengikuti isu-isu sekarang ini tidak mencemarkan nama baik siapa pun” Ucap Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Untan ini.
Penulis: Uti Khafiy Al Akhfa dan Monica Ediesca
Editor : Mita Anggraini