Judul Buku : Nona Teh dan Tuan Kopi (Parak)
Penulis : Crowdstroia
Penerbit : KataDepan
Tahun terbit : 2017
Tebal : 352 Halaman
ISBN : 978-602-6475-29-9
“….. Seperti permainan dadu, adalah fakta bahwa akan ada satu di antara para pemain yang akan memenangkannya, perkara siapa yang menang, itu akan jadi probabilitas. Seharusnya aku tidak kaget bertemu Varsha. …”
Wanita tersebut berkecukupan bahkan lebih dari beberapa sisi. Dilihat dari sepasang mata manapun, Varsha ialah wanita yang tiada kurang. Namun, kesempurnaan mana yang mampu menandingi Tuhan?
Varsha ternyata rapuh tak bersisa. Segala macam konflik rumah tangga, kepercayaan bahkan keputusannya untuk belum menikah di usia yang telah menginjak 33, membuat Varsha tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berpendirian.
Ditambah lagi kehilangan yang tiba dengan tak terduga, Varsha dihadapkan pada dua perceraian saudara laki-lakinya, membuat Varsha harus kembali berpikir keras melewati cobaan yang datang dalam satu waktu.
Namun, cobaan tak selalu lupa membawa hikmah. Seiring berjalannya waktu, ketika ia memutuskan untuk memperbaiki keadaan, Varsha si nona teh rupanya tak menyadari bahwa ia telah dikaitkan dengan seseorang yang berkali-kali dipertemukan takdir kepadanya. Seseorang tersebut bernama Regen si penyuka kopi. Pria mapan nan tampan dengan masa lalu yang penuh misteri.
Regen pada mulanya tak sengaja dihadapkan pada wanita cantik bernama Varsha. Varsha mengenali Regen sebagai atasan barunya. Sedangkan Regen, mengenali Varsha sebagai bagian dari masa lalunya. Varsha tak menyadari bahwa posisinya sebagai masa lalu Regen membawanya jatuh dalam tanda tanya besar. Tentang siapa Regen dan kenapa kebetulan selalu hadir diantara keduanya. Bahkan dalam berkali-kali dipertemukan, keduanya tak saling kenal dalam waktu yang lama.
Seiring berjalannya kisah, mereka kemudian ‘dekat’ dengan beberapa misteri yang sepenuhnya belum diketahui Varsha. Regen kemudian perlahan namun pasti memberikan petunjuk dari masa lalunya kepada Varsha. Beberapa misteri tersebut terungkap dalam novel Nona Teh dan Tuan Kopi, sebagian yang lain masih harus dinanti (atau bahkan menunggu seri yang berikutnya : Arkais).
Berbicara tentang kelemahan novel Nona Teh dan Tuan Kopi, konflik keluarga yang disajikan dalam novel terkesan itu-itu saja. Selain itu, masih terdapatnya kesalahan dalam pengetikan (typo) dan sudut pandang orang pertama yang digunakan tidak konsisten (antara aku, saya dll).
Namun, kelebihan dari novel juga patut untuk diperhitungkan. Novel yang berhasil mengangkat konflik yang cukup berat ini, ternyata ditulis oleh remaja berusia belasan tahun (saat produksi). Penggambaran alur cerita yang rumit juga berhasil tersampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Lalu, kemampuan penulis cukup baik dalam merincikan peristiwa yang terjadi di dalamnya, seperti latar suasana dan tempat.
Penulis: Rahma Ning Tyas