mimbaruntan.com, Untan – Ruangan kelas E.2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (Untan) digunakan untuk aktivitas belajar-mengajar bagi para mahasiswa yang seharunya hanya dapat menampung tiga puluh orang mahasiswa terpaksa harus diisi dengan lima puluh orang mahasiswa.
Hairil Anwar selaku dosen Fisip Untan menjelaskan, penuhnya ruangan tersebut karena banyaknya minat masyarakat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi namun fasilitas yang ada belum memadai.
“Jadi dengan kapasitas kelas yang terbatas dan jumlah mahasiswa pagi itu banyak, sehingga harus diisi dengan kapasitas melebihi pada kemampuan kelas itu sendiri. Jumlah mahasiswa dalam kelas itu kurang-lebih 50 orang sehingga kelihatan padat sekali, jadi padatnya jumlah mahasiswa, padat jadwal (kuliah-red) juga. Hal ini sebenarnya juga harus di antisipasi oleh pihak fakultas,” ungkapnya, Selasa (18/10).
Ia mengatakan, meski ruangan melebihi kapasitas daya tampung mahasiswa namun dosen juga tetap berusaha menjaga suasana perkuliahaan agar tetap berjalan lancar. “Karena kalau kita liat dari kondusifitas inikan tergantung dari dosennya, karena kadang-kadang mahasiswa itu harap maklumlah sulit untuk mengaturnya dan yang baru-baru ini saking banyakanya itu rebut sekali. Jadi untuk mengatasinya tergantung bagaimana nanti membuat mereka itu bisa belajar dengan baik dan bisa mengikuti kuliah,” pungkasnya.
Hairil menambahkan, fasilitas perkuliahaan juga menentukan kenyamanan bagi mahasiswa dan dosen untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. “Itu menjadi pertimbangan dan kami sebagai Dosen bahkan kualahan, karena semakin ramai rasanya. Rasio antara jumlah mahasiswa dengan Dosen itukan sekrang makin sedikit, jumlah mahasiswa itu jauh lebih banyak. Nah saking ramainya mahasiswa sehingga kita memberikan kuliah itu kadang-kadang mereka juga ndak terlalu konsen. Jadi idealnya dalam satu ruangan kelas itu atara 20 sampai 30 orang saja,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, masalah pengadaan fasilitas ruangan seperti kipas angin itu sejak awal pembenahan gedung telah disediakan, akan tetapi sekarang kipas angin di ruangan kelas E.2 tidak ada lagi. “Ini tanggung jawab kita sebagai dosen pengajar, fakultas sebagai pengelola, dan ini harus ada kerjasama antara fakultas dengan mahasiswanya,”tambahnya.
Pani satu diantara mahasiswa jurusan Ilmu Politik merasa sangat heran dengan kekurangan fasilitas di kampusnya. “Kamikan kuliah disini bayar, tapi fasilitas kok ndak ade, contohnya saja kipas angin, di fakultas lainnya mungkin fasilitas seperti kipas angin lengkap, nah nah kami disini kepanasan, Saran saye untuk fakultas tolonglah diperhatikan setiap ruangan, contohnya saja di ruangan kami ini di ruangan gedung E 2,” katanya.
Penulis : Dadang dan Sawitri
Editor : Isa Oktaviani