mimbaruntan.com, Untan – Dalam kegiatan Studium Generale (SG) 2 yang digelar oleh Fakultas Teknik (FT) Universitas Tanjungpura (Untan) di Aula FT Untan, Rustamadji angkat bicara terkait permasalahan pembekuan kegiatan Organisasi mahasiswa di FT Untan, Sabtu (3/12).
Rustamadji menjelaskan bahwa di FT Untan tidak ada pembekuan kegiatan organisasi mahasiswa, yang dibekukan itu hanya pengumpulan mahasiswa baru (Maba) tanpa sepengetahuan fakultas.
“Di dalam Fakultas Teknik tidak ada kegiatan organisasi apapun, itu bullshit. Fakultas Teknik tidak membekukan semua kegiatan, yang kita bekukan itu adalah terkait dengan pengumpulan maba tanpa sepengetahuan dan seizin fakultas,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, segala macam kegiatan pihak fakultas harus mengetahuinya, serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa itu harus ada dosen yang mendampinginya. “Karena perintahnya, apapun kegiatan mahasiswa harus sepengetahuan fakultas dan harus ada dosen pendamping. Kalau saya mengabaikan itu, berarti saya mengabaikan perintah. Resikonya ada di saya, pimpinan fakultas,” tegasnya.
Penertiban kegiatan ini, lanjut Rustamadji, ini semua karena berdasarkan tanggung jawab dan kewenangan. “Karena fakultas bertanggung jawab dan mempunyai kewenangan maka boleh kami tertibkan, kalau tidak kasihan lembaga itu sendiri,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihak fakultas sekarang ini mengadakan kegiatan SG 2 itu bertujuan untuk mengembalikan suasana menjadi lebih nyaman dengan menggelar kegiatan tanpa adanya unsur kekerasan. “Saya sedang mencari solusi bagaimana ini bisa segera di kembalikan kepada suasana yang lebih nyaman. Tapi tentu saja harus bersepakat bahwa yang namanya kekerasan itu tidak ada, dan kita akan report kan kembali kegiatan-kegiatan yang bernuansa demokratis, humanis, dan terbuka. Jadi jangan khawatir kalau sampai tidak ada kegiatan, karena tidak mungkin kami hanya menciptakan sarjana yang hanya pandai secara akademis tetapi tidak pandai secara sikap,” tuturnya.
Penulis: Nurfidya Assyifa
Editor : Dadang Ms