Burung-burung enggang yang sisa nama
Tengkawang-tengkawang yang sisa luka
Bersabda pada dunia
yang menyembah eksavator
yang membunuh guna kaya
yang menodai tanah-tanah leluhur
Hanya tinggal nenek tua sebatang kara
di gua Bunda Maria, saat purnama ke tujuh di tembawang Parong.
Sawit biji-biji emas—katanya
Rupa tanah sudah buruk pula
Lalu, hai penguasa jagat raya?
Mengapa kekejaman adalah kebaikan yang ditebar untuk cinta-cinta buta dan pengkhianatan akan tiba masanya.
Sedang berbagi harusnya menjadi misi manusia,
—flora fauna cuma sebutan ilmiah di buku-buku SD!
Anak-anak hujan dan hutan bermain di tepian surga
Di dunia lain sebelah tetuanya
Sebab hutan tembawang hanya cerita
Pengantar tidur di malam buta
Katanya:
Tembawang serupa malaikat di Kalimantan yang entah sudah mati keberadaannya!
Karya : Obi Samhudi
Mahasiswa FKIP Untan prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia