mimbaruntan.com, Untan — Penerimaan mahasiswa baru (Maba) jalur pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 telah dibuka secara online melalui situs sbmptn.ac.id. Pendaftaran online dibuka dari 5-27 April untuk peserta yang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan 18-27 April untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Universitas Tanjungpura (Untan) sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) penyelenggara juga mempersiapkan berbagai hal menyambut salah satu momen penting bagi calon Maba tersebut.
Dadang selaku Humas Untan menjelaskan bahwa Untan memiliki target peserta SBMPTN diikuti sebanyak 14.000 peserta tahun 2018. Dari angka tersebut Untan memiliki 4.746 kuota yang dapat diperjuangkan oleh peserta. “Target kita yang mendaftar SBMPTN sebanyak 14.000 namun kuota keseluruhan 4.746 peserta yang diterima,” ujarnya, Selasa. (10/4)
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Untan menyediakan fasilitas berupa komputer untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang tersebar di seluruh fakultas. “Kita ujiannya berbasis komputer dan cetak. Untuk berbasis komputer kita telah menyediakan kurang lebih 230 unit komputer yang tersebar di laboratorium fakultas-fakultas di Untan,” ungkapnya.
Pada penyelenggaraan SBMPTN tahun ini juga terdapat perubahan baru terkait penilaian soal yang berbeda dari tahun sebelumnya. Dadang mengatakan bahwa pada pergelaran SBMPTN 2018 penilaian tidak hanya memperhitungkan jumlah benar atau salah soal yang dijawab, tapi juga memperhitungkan karakteristik soal berdasarkan tingkat kesulitan soal.
“Dari pusat telah memaparkan bahwa penilaian jawaban SBMPTN 2018 tidak lagi menggunakan skor 4 untuk jawaban yang benar, skor 0 untuk yang tidak menjawab, dan skor negatif 1 untuk jawaban yang salah. Tapi diberikan skor 1 pada jawaban yang benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah atau tidak dijawab,”jelasnya.
Ia juga menambahkan penilaian yang dilihat dari tingkat kesulitan dapat membedakan skor setiap peserta walaupun menjawab jumlah soal yang sama dengan benar.
“Soal-soal sulit akan mendapatkan bobot yang lebih tinggi dibanding soal-soal yang lebih mudah. Tahap-tahap penghitungan skor ini dilakukan oleh tim yang memiliki kompetensi di bidang pengujian, pengukuran dan penilaian. Dengan sistem ini, maka setiap peserta yang dapat menjawab jumlah soal yang sama dengan benar, akan dapat memperoleh nilai yang berbeda tergantung pada soal mana saja yang mereka jawab dengan benar,” pungkasnya.
Penulis : Kiki Ramadani
Editor : Fikri RF