Mimbaruntan.com, Untan – UTBK–SBMPTN 2022 berlangsung pada Mei sampai Juni 2022. Eka Kurnia merupakan salah satu peserta UTBK dari 800.852 peserta yang tercatat pada hasil data statistik LTMPT. Perempuan asal desa Air Putih, Kubu Raya tersebut mengikuti UTBK pada Rabu, 18 Mei 2022.
Sebelumnya Eka merupakan pendaftar SNMPTN 2022. Namun, sayangnya Eka dinyatakan tidak lolos pada seleksi SNMPTN 2022. Meskipun sempat bersedih, kenyataan tersebut tidak menurunkan semangat Eka untuk melanjutkan pendidikannnya di perguruan tinggi. Dukungan dari orang tuanya merupakan salah satu alasan Eka tidak berhenti berjuang.
“Mamak ada bilang, mungkin belum rejeki, terus mamak nyuruh buat daftar-daftar tes dimana aja,” ujarnya
Baca juga: Binar Hajat Peserta UTBK
Universitas Tanjungpura merupakan lokasi pelaksanaan UTBK yang akan Eka ikuti. Ia pun harus menempuh perjalanan sekitar 2-3 jam menuju Pontianak demi mengikuti UTBK. Dari desanya Ia harus melewati kebun sawit dengan jalan yang rusak kurang lebih 12 km.
“Kalo dari rumah Eka sih sepotong aspalnya, mau ke jalan sawitnya itu batu-batu dan tanah merah. Kalau hujan kadang susah lewat situ, soalnya dilewati mobil-mobil yang angkut sawit juga,” ucapnya.
Eka pun harus mengeluarkan uang sebesar 5 ribu rupiah untuk menyebrang menggunakan kapal feri untuk sampai di Rasau Kuala. Menggunakan motor, ia melanjutkan perjalanannya bersama bibinya menuju Pontianak.
Kendala finansial tidak juga menjadi penghalang bagi Eka untuk meraih mimpinya. Sehari-hari Eka menghabiskan waktunya dengan belajar mempersiapkan UTBK sembari mengurus kedua adiknya saat ayah dan ibunya pergi bekerja. Eka juga sesekali membantu bibinya mengajar anak-anak SD di daerahnya. Penghasilan dari mengajar tersebut ia pakai untuk membantu keadaan ekonomi keluarganya.
“Pas SMA kan sekolah Eka kena daring semenjak corona. Nah, Eka bantu bibi ngajar les. Hasilnya buat kebutuhan sekolah dikit-dikit, kadang juga buat adik jajan atau mama kadang mau minjam buat beli kebutuhan rumah,” papar Eka sembari mengingat perjuangannya untuk bisa berkuliah.
Berbagai kendala yang Eka hadapi tak jarang membuatnya iba melihat kedua orang tuanya yang bekerja keras untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya. Nasehat dari orang tua Eka lah yang selalu menjadi penguat Eka dalam perjalannya memperjuangkan pendidikannya.
“Mereka selalu bilang, biarpun keadaan ekonomi mamak dan ayah lagi menurun dan banyak juga orang yang meremehkan kami, Eka jangan khawatir soal itu. Mamak sama ayah akan pandai-pandai cari uang, yang penting Eka kuliahnya betul,” sambungnya.
Eka berharap ia dapat lolos UTBK tahun ini dan berpesan untuk teman-teman seperjuangannya agar tetap semangat.
“Eka harap semoga Eka lolos di UTBK tahun ini dan di prodi impian Eka dan kalau harapan Eka terwujud, Eka bakal fokus banget sampai lulus dan kerja demi mamak same ayah. ”
Baca juga: Menilik Situasi UTBK SBMPTN 2022 di Untan
Begitu juga yang dirasakan salah satu peserta UTBK lain bernama Devi. Ia merupakan salah seorang peserta UTBK yang berasal dari Sekadau Hilir. Sebelumnya ia juga merupakan siswa eligible SNMPTN. Namun, Devi dinyatakan tidak lulus SNMPTN. Hal itu sempat membuat ia bersedih.
“Sedih banget kak, sebenernya udah berharap lebih ke SNMPTN dan ga ada niatan buat ikut SBMPTN, tapi karena SNMPTN ga lolos jadi mau coba aja ke SB walau ga ada persiapan yang matang. Sebenernya cuma berharap di SN waktu itu,” kenang Devi.
Tak ingin larut dalam kesedihan ia pun melanjutkan perjuangannya untuk menggapai cita-citanya dengan mengikuti UTBK. Kendala biaya yang membuat UTBK menjadi harapan terakhir baginya untuk bisa berkuliah. Andai kata Devi dinyatakan tidak lolos UTBK, Ia berencana untuk membuka usaha sendiri. Oleh karena itu lah ia berharap agar ia dapat lolos di jurusan yang Ia idam-idamkan selama ini
“Harapan saya kedepannya, semoga saya bisa lolos masuk di Universitas Tanjungpura, baik dipilihan pertama maupun ke dua, yaitu farmasi dan kimia,” pungkasnya.
Penulis: Angga & Vanessa
Editor: Daniel