Seandainya Negeriku
Serupa Rahim Ibu
Merawat Kehidupan
Menguatkan yang Rapuh
Ya, begitulah kira-kira penggalan lirik yang ada pada lagu “Seperti Rahim Ibu” oleh grup band indie, Efek Rumah Kaca. Lagu ini berhasil menyihir semua pendengar dengan penuh emosional atas fenomena-fenomena kegaduhan yang ada di Indonesia saat ini.
“Seperti Rahim Ibu” adalah sebuah perumpamaan, di mana dalam rahim ibu terdapat sel-sel yang awalnya rapuh menjadi saling bersatu dan saling menguatkan, yang hanya satu sel menjadi jutaan sel dan hingga pada akhirnya menjadi bentuk manusia. Penggambaran Negeri “Seperti Rahim Ibu” hadir menjadi sebuah gagasan-gagasan baru yang melahirkan optimisme, semangat, harapan jadi satu kesatuan dan suatu keajaiban.
Lagu ini memiliki sejuta makna bagi pendengarnya, begitupun bagi saya. Banyak pertanyaan yang terlintas, “kenapa harus rahim Ibu? Apakah seistimewa itu sebuah organ dalam tubuh manusia hingga dijadikan sebuah perumpamaan?”
Secara harfiah, rahim merupakan salah satu organ yang berada dalam kesatuan sistem reproduksi wanita. Organ ini terletak di bagian tengah dari rongga panggul, tepatnya di belakang kandung kemih dan di depan rektum. Fungsi rahim adalah menerima sel telur yang dibuahi, berubah menjadi janin dan akan menahannya selama perkembangan.
Ibu, mengandung janin yang ada dalam rahimnya selama 280 hari dengan penuh perhatian. Rahim ibu yang sedang mengandung akan mengembang 500 kali lipat dari ukuran normal untuk menampung kandungannya. Dirawatnya janin kecil itu ditempat yang gelap namun penuh kehangatan. 280 hari, hingga ujung dari penantian yang panjang selama kehamilan, seorang Ibu siap untuk melahirkan. Melahirkan bukan sekedar suatu proses, namun perjuangan hidup dan mati. Sakit yang mungkin ia tahan agar dapat melihat sang buah hati lahir di dunia ini setara dengan patahnya 20 tulang seorang manusia yang patah bersamaan.
Betapa mulianya seorang ibu dalam merawat kehidupan, tak peduli bagaimanapun raganya yang rapuh, Ibu, hadir sebagai penenang dari raga-raga yang mungkin akan membahayakan nyawanya sendiri.
Bait-perbait yang dilantunkan oleh grup band indie ini mempunyai makna yang cukup dalam terhadap kerisauan seseorang terhadap negeri yang lambat laun hukumnya semakin lancip ke dalam, tumpul ke atas.
“Seandainya negeri ini, serupa rahim Ibu”, andai saja kemanusiaan tumbuh subur di negeri ini, pastilah semua konflik tak akan terjadi. Sebab ia serupa terang pagi yang mampu merekahkan harapan dan menepis kabut kelam, sebagaimana dijelaskan dalam lirik “Serupa Rahim Ibu”.
Alangkah indahnya negeri ini jika seperti rahim Ibu, dirawat, diberi kehidupan, dikasihi dan dilindungi seperti anak sendiri. Kita hanya bisa berusaha, berusaha untuk selalu menjaga dan merawat apa yang kita miliki sekarang, seperti kemuliaan seorang Ibu yang menjaga kita sejak dalam kandungan.
Penulis: M