mimbaruntan.com, Untan – Proyek 7 in 1 Islamic Development Bank (IDB) Universitas Tanjungpura telah diresmikan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) yang dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat dan Rektor Untan, Jumat (18/1).
Mohammad Nasir mengatakan pembangunan yang ada di Untan diharapkan bisa meningkatkan pelayanan pendidikan tinggi, “dalam revolusi industri 4.0, kita tidak hanya berbicara tentang bagaimana mendapatkan manfaat paling besar. Tetapi juga mengikuti perkembangan teknologi. Tanpa beradaptasi dengan perkembangan teknologi, tentunya akan menjadi masalah,” ungkap Menristekdikti.
Sementara, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menjelaskan IPM Kalbar sekarang ini berada di peringkat 29. Menurutnya Kalbar harus mengejar ketertinggalan SDM, banyak ide dan inovasi lahir dari Kalimantan Barat sebagai sumbangan dalam pembangunan tingkat nasional. Melalui ide dan inovasi itu juga bisa lahir dari sinergitas antara Untan dan pemerintah provinsi Kalimantan Barat, ” Kalbar harus mengejar ketertinggalan SDM sehingga bisa diperhitungkan di Indonesia,” ungkapnya.
Thamrin Usman mengatakan beberapa fasilitas yang ada di Untan yang sudah dilengkapi dengan tekonologi modern membuatnya bisa dikatakan sudah siap untuk revolusi 4.0. Hanya saja masih butuh adaptasi dalam penggunaan teknologi tersebut. “Mudah-mudahan sivitas akademika Universitas Tanjungpura bisa segera beradaptasi dengan kemajuan IT,” ungkap rektor Untan ini.
Senada dengan Sutarmidji, Thamrin Usman mengatakan Kalimantan Barat masih harus mengejar ketertinggalannya. “Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi di wilayah ini masih di bawah rata-rata nasional. Untan siap mem-back up untuk mengejar ketertinggalan, khususnya dibidang sumber daya manusia,” katanya.
Kehadiran fasilitas modern di Untan menurutnya akan bisa memberikan layanan pendidikan yang lebih baik dan lebih bermutu. “Pada tahun ajaran 2019/2020 daya tampung Universitas Tanjungpura kami tambah 1000,” ungkapnya.
Penulis: Aris Munandar
Editor : Umi