mimbaruntan.com,Untan– Setelah melakukan orasi di perempatan Hotel Garuda dan di samping patung polisi Maman. Solmadapar kembali mendatangi kantor DPRD Provinsi Kalimantan barat (Kalbar) dengan tuntutan menolak dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah karena dinilai sangat memberatkan rakyat kecil, Selasa (18/11/2018).
Belasan mahasiswa yang memulai aksi tersebut konvoi dengan sepeda motor menuju kantor DPRD. Aksi tersebut merupakan kekecewaan aktivis Solmadapar mengenai kebijakan presiden dengan menaikan harga BBM yang sebelumnya Rp 6.500 menjadi Rp 8.500
“Kami menolak kebijakan pemerintah, ini adalah penindasan terhadap rakyat kecil, dan kami juga mengharapkan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kalbar mengenai naiknya harga BBM pada saat ini” Ungkap Meri satu diantara orator Solmadapar.
Romi menjelaskan dengan naiknya harga BBM ini, akan berdampak pada segala aspek seperti naiknya harga sembako, mahalnya biaya angkutan umum dan sebagainya.
Setelah berorasi dan bernegosiasi untuk menghadirkan anggota DPRD namun satu diantara anggota DPRD tidak berada di tempat.
Dengan rasa kecewa karena tidak ditemui sekjen Solmadapar Bagus menulis lantai teras gedung DPRD dengan cat yang bertuliskan “KALBAR MENDERITA BBM NAIK”. Setelah puas berorasi hampir dua jam, semua aktivis Solmadapar pun pulang.
Reporter Riko