mimbaruntan.com, Untan – “Sebaiknya intensitas penelitian dan pengembangan gambut sebagai bahan baku industri perlu dilakukan seluas-luasnya karena tanah gambut menyimpan peluang (emas) yang perlu menjadi perhatian bersama,” ucap Rudy Setyo Utomo dari Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat, ketika menjadi pembicara dalam bincang gambut seri ke-6, pada Kamis Pagi (1/12).
Bertempat di Cendana Sky Ballroom, Hotel Mercure Pontianak, puluhan tamu undangan duduk menyimak dalam bincang gambut yang diinisiasi oleh Komunitas WikiGambut Kalimantan Barat (WikiGambut Kalbar) dan didukung penuh oleh BMU-IKI dan World Agroforestry melalui program #PahlawanGambut.
Baca Juga: Bergerak Menjadi #PahlawanGambut: Kubu Raya yang Pertama!
Lahan gambut yang tersebar di seluruh dunia tentu memiliki keunikannya tersendiri, salah satunya lahan gambut yang ada di pedalaman Kalimantan, tepatnya di sebuah situs pedalaman Kota Putussibau yang menjadi lahan gambut tropis tertua di dunia. Berangkat dari hal ini, WikiGambut Kalbar pun mengangkat tema “Menyapa Gambut Tertua dan Keunikannya” dalam bincang gambut ini.
“Kita harus mengeksplorasi gambut dan keunikannya, terutama yang ada di Kalimantan Barat itu. Jadi, coba kita kenalkan dulu, coba kita pelajari, baru kita lakukan perkembangan informasi di luarnya,” tutur Muhammad Hatami selaku Ketua WikiGambut Kalbar saat diwawancarai seusai acara.
Bincang Gambut kali ini sekaligus menjadi momen peresmian dan pelantikan Komunitas WikiGambut Kalbar, serta memperkenalkan webisite resmi WikiGambut demi menghimpun kontributor dan menyebarluaskan pemahaman tentang gambut ke semua kalangan masyarakat tanpa terkecuali.
Baca Juga: Paradise Of Peatland: Titik Awal Membangun Sebuah Pemahaman Tentang Gambut
Setyo, salah satu tamu undangan, mengaku antusias dapat hadir dalam bincang gambut ini. Ia juga berharap bahwa harus lebih banyak lagi kegiatan seperti ini yang mendukung gambut di Kalimantan Barat.
“Kedepannya bagi WikiGambut mungkin lebih diperbanyak kegiatan seperti ini mengenai pelatihan baik secara langsung atau tidak, agar gambut ini dapat lestari di Kalimantan Barat,” tutup mahasiswa dari Fakultas Pertanian Untan ini.
Penulis: Arum & Peggy
Editor: Lulu