Sarat tanda tanya mengepung bilik kepala
Kita yang bersuara dengan pena
Guratan lembaran putih kian membahana
Kau! jangan semena-mena membredel fakta
Tak ingin kudengar pekikan
“Opiniku dibungkam!”
Tak Sudi kudapati
“Sebab opini aku di jeruri besi”
Tuntut independensi, lantangkan kebebasan ber-argumentasi!
Meski kerap terseok-seok kami berdiri
Bentangkan elegi keresahan
Menjeritlah untuk keadilan
Kendati tercabik raga dan jiwa
Depresiasi pula kuliah kami
Padahal, tak lain tak bukan
Transparansi kejujuran untuk publiklah yang kami kehendaki
Sudahlah yang sudah sudah
Biarlah kami bersuara lewat Aksara
Lamun beberapa bimbang bila keabsahannya menggema
Penulis: Mira