mimbaruntan.com, Untan – PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) perusahaan global bergerak di bidang peternakan, menghibahkan Teaching Farm Closed House, sebuah kandang ayam modern dengan sistem tertutup kepada Universitas Tanjungpura yang dikelola oleh Fakultas Pertanian khususnya Prodi Peternakan.
Menurut Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2020, rata-rata konsumsi daging ayam di Indonesia per minggu meningkat 6,42% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat menjadi tantangan penyediaan daging ayam kedepannya, sehingga kolaborasi antara Perguruan Tinggi yang memiliki sumber daya manusia yang kompeten dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) yang memiliki teknologi modern dapat menjadi solusi dalam menjawab tantangan tersebut.
Sistem Kandang Closed House menjadi salah satu teknologi yang dimiliki PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) dalam meningkatkan produktivitas ayam broiler. Namun, dalam pengoperasiannya perlu sumber daya manusia yang mumpuni, dan tentu hal ini mendorong Untan untuk menghasilkan lulusan bidang peternakan yang harapannya dapat menguasai teknologi tersebut.
Baca Juga: Festival Waisak, Aktualisasi Generasi Milenial yang Bermoral
Segala kebutuhan yang ada untuk Teaching Farm Closed House mulai dari Day Old Chicks (DOC) seperti makanan, vitamin, dan lainnya masih akan diatur dan di-supply oleh PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI).
“Kita hanya memelihara tetapi memang dibawah pengawasan supaya standar pemeliharaan itu baik karena bagaimanapun juga dosen dan mahasiswa peternakan mungkin masih kurang mumpuni secara langsung pemeliharaan ayam di kandang closed house,” ujar Denah Suswati selaku Dekan Fakultas Pertanian.
Masa training pun sudah dilaksanakan oleh salah satu dosen Fakultas Pertanian demi keberlangsungan Teaching Farm Closed House ini.
“Training magang telah dilaksanakan selama 40 hari di Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan, mulai dari pembersihan kandang, memasukkan anak ayam hingga panen,” tambahnya.
Baca Juga: Festival Waisak, Aktualisasi Generasi Milenial yang Bermoral
Fransiskus Ketanpuka salah satu mahasiswa prodi Peternakan turut antusias dengan kehadiran Teaching Farm Closed House ini.
“Kami mahasiswa Peternakan harusnya identik dengan kandang, justru itu menjadi kekurangan kami, waktu saya masih maba itu ada kandang di sekitar kampus tetapi sudah tidak ada lagi, sehingga hibah kandang ini mungkin akan berdampak baik dan bermanfaat bagi Program Studi Peternakan,” paparnya.
Namun, dibalik pembangunan Teaching Farm Closed House ini, nyatanya lokasi pembangunannya berada di lahan gambut, sehingga ada pembengkakan dana yang awalnya 2 M menjadi 4 M. Pembangunan Teaching Farm ini tentu akan berdampak baik bagi kemajuan teknologi peternakan di Untan, tetapi apakah berdampak baik bagi lingkungan di Untan?
Penulis : Elvira dan Mita
Editor : Arum