mimbaruntan.com, Untan – Sebesar 450 ribu rupiah harus dikeluarkan oleh salah satu aktivis HAM, Kerang untuk membayar pesanan melalui akun Grab miliknya yang telah diretas pada Kamis (03/06/2021), e–mail dan Whatsapp–nya pun mendapatkan percobaan peretasan. Disusul dua akun Whatsapp milik aktivis lainnya, Rio dan Ilham juga mengalami hal serupa.
Tepatnya setelah selembaran elektronik kegiatan nonton bersama film dokumenter karya Watch Doc berjudul ‘Ronde Terakhir Melawan Korupsi : The End Game” yang disebar sejak hari Rabu (02/03/2021). Selembaran elektronik itu mencantumkan ketiga nama aktivis sebagai narahubung dan moderator.
Kerang mengaku ini bermula pada pukul 17.30 WIB saat ia menghadiri Aksi Kamisan yang ke-12 di Bundaran Digulis bersama Gertak (Gerakan Rakyat Anti Korupsi) Kalimantan Barat sebagai bentuk penolakan pelemahan KPK (Komisi Pemberantasan korupsi), ia dapatkan kabar bahwa pesanan GrabFood atas nama dirinya telah tiba di rumah. Padahal ia tidak melakukan pesanan apapun.
”Aplikasi Grab saya juga sudah dihapus dan tidak dipakai lagi sejak tahun 2020,” terang Kerang usai Aksi.
Pesanan Salad seharga 68 ribu itu tidak berhenti disitu, sekitar sepuluh menit kemudian, datang lagi pesanan GrabFood kedua, disusul yang ketiga dan keempat. Mendapati kabar itu, Kerang segera pulang untuk mengecek. Alhasil Kerang harus meminjam uang untuk membayar ketiga kurir sebesar 384 ribu rupiah.
Di saat yang bersamaan masuk notifikasi di akun WhatsApp miliknya, ada percobaan mengakses akun WhatsApp dari perangkat yang berbeda serta permintaan kode OTP (One-Time-Pasword).
Pukul 18.40 WIB, Kerang bersama aktivis lainnya melakukan pengecekan. Terbukti pesanan tersebut dilakukan sejak pukul 16.25 WIB. Selain GrabFood, pemesanan GrabCar dari alamat rumah menuju Hotel Ibis juga ia dapatkan, namun pesanan tersebut dibatalkan oleh supir GrabCar.
Bukti lain yang ia temukan adalah percobaan peretasan e-mail yang pernah dilakukan pada tanggal 13 April 2021. Tepatnya saat ia menjadi narahubung dalam kegiatan nonton bareng film dokumenter karya Watch Doc yang berjudul ‘Kinipan’.
Notifikasi permintaan kode OTP kembali masuk di Handphone Kerang pada pukul 20.31 WIB. Tak hanya itu, ia juga mendapatkan telpon oleh nomor yang tidak di kenal.
“+18607864744, ini nomor yang nelpon (saya). Kerang tadi juga (ditelpon oleh nomor) +12, ini kode wilayah Aruba ssetelah dicek,” ungkap Ilham yang juga mendapatkan panggilan telpon untuk meminta kode OTP.
“Pertama tidak aku angkat, yag kedua diangkat, tapi tidak terlalu jelas suaranya langsung aku matiin intinya dia ada bilang ‘kode’. Terus nelpon lagi dan aku tolak,” cerita Ilham ketika menerima panggilan tersebut pada pukul 20.00 WIB.
Hal serupa dialami Rio. Sekitar pukul 20.08 WIB. Selang 2 menit, ia pun mendapatkan notifikasi permintaan masuk OTP dan disusul dengan panggilan telepon. Saat Rio mengangkat panggilan tersebut, muncul suara untuk menyebutkan kode nomor.
“Sekitar panggilan ke 5 atua 6 baru saya angkat, ternyata suara operator yang menyebut kode dan buru-buru saya matikan,” pungkasnya.
Penulis : Mara & Monica
Editor : Nia