Secerca rindu menggerogoti mentari pagi ku
Sebilah kenangan yang menggemakan tawa candamu
Pagi ku, siang ku, bahkan bahagiaku, hanya bayangan kelabu tanpa hadirmu di sisi
Aku disini, sepi meski tak sendiri
Menggila dalam angan yang pedih menghalu
Menghitung jarak yang takkan pernah melampaui kedekatan hati
Khayalku menggebu, mendamba peluk hangatmu disini
Terbesitlah, meski hanya ketika ku memejamkan mata,
meratapi larik yang pernah kau senandungkan
Baca juga : Pesan
Air matamu yang pernah tercurah karena kebobrokanku
Tidurmu yang tak lelap di seperempat malam
Dan namaku yang bergaung di setiap sujudmu
Semua itu melarutkanku dalam sesal yang membelenggu
Menanti waktu kembali pada sebuah histori
Seribu maaf tak kan pernah mampu menutupi salahku
Sejuta cinta tak kan pernah cukup membalas kasihmu
Aku merindumu, Ibu
Tentang Penulis :
Friskila Suyanti, atau lebih sering disebut kiki, salah satu insan yang jatuh hati pada kata, frasa, dan aksara. Sedang dalam proses mencintai diri sendiri, memperbaiki budi dan menguatkan hati. Menuju visi menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
Kenal lebih jauh dengan Kiki di Instagram @friskilasyti