mimbaruntan.com, Untan – Indonesia berada di urutan pertama dari sembilan negara yang mengonsumsi rokok dengan persentase perokok 66% laki-laki usia diatas 15 tahun. Hal tersebut berdasarkan hasil survey tahun 2013 yang disampaikan oleh dr. Lily S. Sulistyowati Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dalam pertemuan blogger kesehatan yang digelar Kemenkes RI di hotel Mercure Pontianak, Jumat (23/12). Indonesia darurat rokok merupakan topik utama dalam pertemuan blogger Kalbar ini.
Lily mengatakan bahwa usia 15-19 tahun merupakan target dan masa depan dari industri rokok. “Karena semakin muda seseorang merokok maka semakin banyak jumlah rokok yang dikonsumsi dan jika para remaja tidak merokok maka industri akan bangkrut sebagaimana sebuah masyarakat yang tidak melahirkan generasi penerus akan punah,” katanya saat memberi materi.
Jumlah perokok, lanjut Lily, sangat meningkat setiap tahunnya. Hal itu terjadi terutama pada perokok dengan usia diatas 15 tahun. Prevalensi perokok baru remaja yang muncul setiap tahunnya ada sekitar 3,9 juta pada kelompok umur 10-14 tahun dan 12,5 juta orang pada kelompok usia 15-19 tahun. “Peningkatan jumlah perokok anak akan menjadikan Indonesia mengalami bencana demografi apabila tidak dilakukan intervensi pada tahun 2035,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Sutarmidji Walikota Pontianak yang juga hadir dalam temu blogger akan mengambil langkah tegas dalam mengampanyekan anti rokok. “Mulai Januari nanti siapa pun anak SMP atau anak SMA yang merokok itu pendidikannya saya putus dan dia harus bayar,” tegasnya ketika memberi materi.
Saat diwawancarai ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan membuat kader anti rokok. “Kita akan membuat kader anti rokok nanti. Pada suatu waktu dalam peresmian rumah sakit kota saya akan mengampanyekan dari anak SD, SMP, SMA untuk menolak rokok,” katanya.
Penulis : Lola Prianti
Editor : A.Rahman