mimbaruntan.com, Universitas Tanjungpura Pontianak—Fakultas Pertanian (Faperta) telah melaksanakan hari pertama PMB 2015. Menurut Murdi selaku koordinator lapangan, PMB kali ini sudah berjalan dengan lancar meski ada sedikit kendala. “untuk PMB kali ini di Faperta alhamdullilah berjalan dengan lancar jadi konsepan kita dari panitia dan dosen bisa diatasi dan tepat waktu” ujarnya, Senin (31/8).
Dia menjelaskan bahwa mahasiswa baru yang ada di Faperta berjumlah 521 tetapi yang datang hanya 490 orang. Hal tersebut dikarenakan beberapa mahasiswa yang tidak datang sedang menyelesaikan urusan administrasi dengan panitia. Sedangkan untuk jumlah panitia yang hadir dari mahasiswa sebanyak 50 orang dan dari dosen sekitar 50 sampai 60 orang.
Dalam pelaksanaanya, Murdi mengesalkan karena masih ada mahasiswa baru yang tidak sesuai arahan panitia, datang tidak tepat waktu meski dari panitia telah mengarahkan untuk datang pukul 06.30 dan masih terdapat mahasiswa yang salah warna untuk nametag. “mahasiswa baru tidak sesuai arahan panitia terkait perlengkapan dan waktu” ujar panitia koordinator lapangan tersebut.
Mahasiswa baru yang melanggar arahan panitia dan terlambat juga mendapat sanksi dari panitia namun sanksi yang diberikan tidak bersifat anarkis melainkan bersifat edukatif seperti harus mengenal nama mahasiswa yang lainnya.
Hamid selaku ketua panitia juga mengungkapkan PMB kali ini masih terdapat kecolongan terkait jalannya kegiatan seperti bentakan kepada oleh mahasiswa lama kepada mahasiswa baru sebelum dosen datang, “mereka ada yang datang lebih awal sehingga tertahan disana, rupanya senior yang rambut panjang itu sudah berkumpul. Saya sudah katakan tidak ada bentakan atau apa” ujarnya.
Namun menurutnya hal tersebut dapat diatasi dengan adanya dosen yang mengawasi secara langsung. Dia menegaskan karena sudah terjadi kecolongan maka akan diingatkan kepada beberapa mahasiswa untuk tidak melakukan bentakan. Selain itu dia juga melarang kepada mahasiswa lama maupun panitia untuk menyuruh mahasiswa baru mendorong motor kebelakang “saya tidak mau seperti hari ini (31/8) ada mahasiswa disuruh dorong motong kebelakang, lalu saya datangi akhirnya motor dibalik dan didorng dengan normal” tutupnya.
Penulis : Isa Oktaviani dan Tarida Manullang
Editor: Riko Saputra