Calukng, dalam dudukku yang gelisah, aku rindu suasana desa.
Matahari yang berpamitan satu jam lebih dini di setiap penghujungnya, dengan berkas senja yang sekadar menyelinap di celah rimbun hutan kita.
Tanah gambut yang murah hati, embun segar melimpah.
Ingatkah kau di pondok tepi ladang kita? Tempat kita bermalam ditemani kopi, tumpi, sebotol tuak dan tembakau lintinganmu.
“Jejak Kebebasan: Menemukan Jati Diri Dalam Perjalanan”
Kita terjaga, di bawah bentang langit yang riuh oleh segerombol bintang, merangkai cerita masa depan yang harmoni dengan suara kung kung (begitu kau menyebutnya, sampai kini aku tak tahu nama serangga yang gemar bernyanyi sepanjang malam itu)
Sesekali kita tenggelam dalam sunyi sambil saling memapah bahu.
Aku menangis, sekedar melepas beban hati, kemudian kau seka dengan jemarimu yang kasar dan kotor.
Kita berlumuran tanah ladang, tanah penuh cinta.
Aku rindu pulang, Calukng.
Sebelas Tahun PWK Untan: Jabat Erat Sinergi dan Kebersamaan
Disini penuh hiruk pikuk jiwa yang gemar berlari tanpa arah.
Aku berlumuran tanah gersang pelit rezeki, tak lagi tersentuh cintamu ataupun berkat Jubata.
Terik mentari terlalu murah hati, merogoh jiwaku sampai ke tulang.
Tak kujumpai gugusan pohon penuh kehidupan itu, dimana biasanya penuh serangga, ulat atau antayapm.
Tapi dimanapun aku berdiri di setiap sudut kota ini, bahkan bulu ketiakku turut bergidik ngeri, seolah tariu’ bergema ke seluruh penjuru.
Aku umpama kuyang yang terdampar ke seberang, haus darah, penuh dahaga akan uang terlebih daging.
Calukng, di antara pepohonan itu, di tanah kita, kukirimkan rindu yang tak perlu kau balas. Ku harap desah angin membawa pesanku ini. Ku harap angin khatulistiwa tahu cara menemukanmu, sebab aku tidak.
Penulis : Friskila Suyanti / Kontributor
Noted:
Tumpi : makanan khas dayak
Antayapm : wewe gombel, hantu perempuan , sejenis kuntilanak
Jubata : sebutan orang dayak yang merujuk pada Tuhan atau penguasa alam
Tariu : bagi suku dayak tariu adalah suatu tanda serta sarana untuk berkomunikasi dengan para leluhur maupun roh penyemangat, agar datang membantu dalam perang atau sebagainya