Sajak dingin membuana bersama angin
Deretan gumaman melebur seiring hembusan
Lelah sukma ini terus berangan
Toh bayanganmu bahkan enggan untuk di genggam
Musim demi musim kulalui dengan kelam
Ragaku di sini masih mengais senyum ketulusan
Retak, hancur, perih tak terelakkan
Kau mulai menemukan pegangan sedangkan aku hilang tujuan
Sedari awal kau jiwa bebas yang tak terikat hubungan
Akulah insan yang begitu haus akan harapan
Selamat, hanya itu yang mampu kulontarkan
Untukmu yang selalu membuat batinku terkesan,
Selamat tinggal.
Penulis : Ester Dwilyana