The Medium adalah film bergenre horor dan thriller yang mulai tayang perdana di tanah air pada 20 Oktober 2021. Film ini sempat menjadi perbincangan di berbagai media sosial salah satunya Twitter.
Film ini merupakan karya sutradara Banjong Pisanthanakun, sementara naskahnya ditulis oleh Na Hong-Jin, Cha Won Choi, dan Chantavit Dhanasevi.
Banjong mengemas film ini ala dokumenter yang mana di awal film sudah berfokus pada kehidupan Nim (Sawanee Utoomma), seorang dukun di daeran Isan, Thailand Utara. Warga setempat meyakini bahwa Nim dirasuki oleh Dewa Bayan sehingga unsur keagamaan dan kepercayaan sangat kental di film ini.
Di satu jam pertama film terasa membosankan karena tokoh yang ditampilkan begitu monoton. Keadaan mulai menegangkan ketika Min (Narilya Gulmongkolpech) yaitu keponakan Nim menunjukan tanda-tanda dia dirasuki oleh Dewa Bayan seperti yang dialami oleh Nim dan kakaknya Noi (Sirani Yankittikan) sebelumnya. Namun, Nim sadar bahwa tanda-tanda tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan Dewa Bayan.
Dengan gaya dokumenternya, penonton diajak memperhatikan setiap detail untuk merasakan betapa menengangkannya film ini, sehingga alurnya cukup berjalan lambat.
Ketegangan yang mencekam mulai terasa pada pertengahan cerita, di mana terlihat beberapa dukun melakukan ruqyah guna mengeluarkan entitas jahat yang berada di tubuh Min. Namun bukannya berhasil dukun-dukun tersebut malah kerasukan yang berakhir mati mengenaskan. Darah-darah yang berceceran menambah kesan menyeramkan serta membuat bulu kuduk meremang.
Baca juga : Kisah Detektif Jenaka di Balik Ayam Goreng
Kami diam sejenak, film ini memang menimbulkan banyak pertanyaan, dimulai dari bagaimana Min sampai bisa dirasuki, siapa yang tergeletak di tengah jalan bersimbah darah saat Nim sedang perjalanan ke pemakaman ayah Min, apa kaitannya si nenek baju putih dengan Min, dan masih banyak lagi adegan-adegan yang membingungkan. Hal tersebut tidak menemukan titik terang bahkan sampai di akhir cerita.
Sedangkan sinematografi The Medium sendiri itu terbilang cukup memuaskan, di mana pengambilan scene dibuat seolah-olah real tanpa adanya naskah yang berarti. Found footage begitulah kira-kira istilah teknik yang digunakan dalam film ini. Jika kalian penggemar paranormal activity, film ini sangat cocok untuk dinikmati!
Penulis : Peggy Dania dan Ester
Editor : Mara