Pertama masuk universitas apa aja sih yang dirasakan? Biasa aja, gembira, atau campur aduk. Nah, pengalaman itu tentunya masih teringat sama kita-kita yang udah menuju semester akhir yang udah berganti status dari maba jadi senior. Pergantian status dari siswa menjadi mahasiswa pasti memang bikin mangga, eh bangga. Secara, kalau udah mahasiswa hitungannya udah bisa berpikir secara kritis, bisa mandiri segala hal. Makan bisa sendiri, tidur sendiri, cuci baju pun sendiri. Kayak lirik lagu aja. Kata mandiri ini, yang emang buat kita siap gak siap harus jalaninnya. Apalagi yang kos jauh dari orang tua dan sanak saudara. Kalau yang tinggal sama orang tua di tuntut mandiri dalam mengatur waktunya antara kuliah, organisasi (kalau ada yang ikut organisasi), main, bucin (maafin buat yang jomblo). Kadang kalanya mahasiswa lebih fokus satu hal saja. Bener apa bener? Misalnya saja, ada yang cuma fokus kuliah aja karena cita-cita pengen coumlaude, ada juga yang jadi aktivis yang penting organisasi aja, nah ada juga tipe parah yang tiap hari cuma bucin aja, bucinnya gak sama doi tapi ama game. Itu bahaya gak sih? Bahaya gak bahaya bukan ungkapan yang pas sih, tapi lebih ke merugi aja kalau masa jadi mahasiswa cuma fokus satu hal. Emang kalau fokus ke kuliah juga gak salah, yang salah kalau gak peduli sama kuliah. Hanya saja kita gak akan merasakan masa-masa indahnya jadi mahasiswa saat ikut organisasi, bisa beprestasi kayak Maudy Ayunda, punya bisnis sampingan ala anak milenial, dan punya kisah cinta kayak di film Dilan. Semua itu adalah proses yang indah kalau kita seimbangin antara meniti masa depan dan juga menikmati masa muda. Nah, caranya gimana?
Baca juga: Kehidupan Anak Kuliahan Tak Seindah FTV
Pertama yang paling penting emang atur waktu kalian. Caranya adalah buat skala prioritas. Bedakan skala yang mendesak dan penting, tidak penting tapi mendesak, penting tak mendesak, dan tidak penting dan mendesak. Jadikan skala itu buat kerjakan yang emang mendesak dan penting kayak tugas kuliah yang deadline-nya cuma sehari, tapi kalau deadline-nya lama, kerjakan secara perlahan tapi pasti selesai sebelum deadline. Jangan mengerjakan tugas saat deadline-nya tiba, kerjakan tugas sampai begadang bahkan gak tidur dan besok masih ada kegiatan lain sehingga kalian tidak punya waktu buat istirahat. Kalau ini dilakukan terus menerus, bisa-bisa kalian sakit. Kalau ada pacar, masih ada yang perhatian. Buat yang jomblo, sedih sendiri udah sakit gak ada yang perhatian. Eh tenang-tenang kalian masih punya orang tua dan sahabat ya, yang selalu mendukung.
Baca juga: Kaum Intelektual Jangan Tersandera Kepentingan Kapitalis!
Cara kedua adalah seimbangin antara organisasi, kuliah, prestasi, dan hiburan. Ibaratnya kayak gizi makanan, harus empat sehat lima sempurna. Begitu juga dengan aktivitas kalian. Pilih organisasi yang bisa membuat kalian berkembang dan kalian minati. Kalau mau ikut organisasi jangan banyak, pilih yang benar kalian mau ikut dan udah tau arahan organisasinya mau kemana. Organisasi ini penting buat kalian belajar bersosialisasi, bertanggung jawab dan juga biar kalian gak jadi mahasiswa “kupu-kupu” yang kerjaannya cuma kuliah pulang-kuliah pulang. Karena sekarang lagi pandemi diganti jadi kuliah rebahan, kuliah rebahan. Untuk prestasi maksudnya adalah mengikuti lomba bidang yang kalian kuasai. Kuliah secara daring buat kalian jadi punya banyak waktu luang yang bisa manfaatin. Selain ikut lomba juga bisa dengan menambah skill. Banyak pelatihan daring maupun secara offline yang bisa kalian ikutin. Skill yang kalian miliki nantinya yang dibutuhkan saat dunia kerja, karena saat interview yang ditanya dulu, kamu punya skill apa. Skill juga bisa jadi nilai kalian pribadi, dan sangat membantu dalam dunia kerja. Tapi kalau kamu gak mau kerja tapi mau buat bisnis Start-Up nah masa-masa sekarang adalah masa yang tepat untuk kalian belajar. Pelajari sebanyak mungkin, jangan banyak ngeluh karena hidupmu dan masa depanmu ada di tanganmu, gak ditanggung BPJS. Selain kegiatan belajar dan organisasi kalian juga bisa mencari hiburan dengan hang out sama teman, pergi liburan, berkencan di waktu weekend. Ini biar pikiran kalian fresh lagi dan bisa mengurangi stress sekalian bisa menikmati waktu bersantai. (*)
*) Opini ini adalah tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi mimbaruntan.com
Penulis: Natasya, Mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Untan