Sajak saya tak urung banyaknya, tuan
Manakala rindu harus mulai dari mana?
Sajak saya hanya sepenggal, tuan
Berharap tuan memahaminya
Ialah tuan, sang penjerat asa
Temu diharap, gelebah didapat
Di sini rindu, tak didengar
Harap tuan juga rasa sama
Sabar menanti di ujung senja,
Bilamana lampu jalan berpendar
Sabar-sabar saya bersabar
Sabar, tuan akan datang
Tatkala mentari datang lagi, tuan
Hati saya berangan tuan telah tiba
Tuan tak usah bimbang ‘pabila rindu bertandang,
Mungkin saja saya tujuannya
Tuan, tuan.
Ketika rindu datang lagi,
Janganlah sampai lupa saya di fuad
Kita merindu, saya mencita
Semoga tuan dan saya,
Bertemu.
Penulis: Monalisa Venti