mimbaruntan.com, Untan-Tugu Digulist yang berlokasi di Jalan Ayani merupakan sebuah tugu yang dibangun sebagai bentuk tanda terima kasih maupun penghormatan kepada sebelas pejuang Kalbar. Menurut Karel, satu diantara beberapa dosen sejarah di IKIP-PGRI Pontianak, Pada masa penjajahan Belanda beberapa masyarakat Kalbar berjuang untuk raykat dengan melakukan kritikan-kritikan tajam lewat media massa. Karena mereka dianggap mengacam, maka pihak Belanda menangkap dan membuang sebelas pemuda tersebut ke Digul yang terletak di Papua.
“Tugu yang berbentuk bambu runcing itu merupakan simbol-simbol perjuangan” ungkapnya pada Kamis (12/11).
Ia juga menambahkan, alasan dibangunnya tugu Digulist yang berlokasi dekat dengan Untan dan pusat kota, supaya masyarakat serta pemuda dapat melihat semangat perjuangan pahlawan terdahulu, ”tugu ini diletakkan ditempat strategis agar dilihat banyak orang dan pemuda tentunya bisa menjadi pejuang-pejuang untuk masa sekarang” ungkapnya.
Dengan lokasi tugu yang strategis dan berada di lingkungan mahasiswa Untan, Dia menegaskan tugu tersebut bukan untuk menjadi pajangan maupun kenangan semata, namun agar mahasiswa yang berada di Untan untuk dikenalkan dengan sejarah tugu Digulist tersebut.
“harapannya semoga akan muncul orang-orang pintar, tidak hanya pintar otak tetapi juga memiliki nilai sosial dan jiwa kepahlawanan” tambahnya.
Sejauh ini Karel menilai untuk pembangunan tugu tersebut dinilai sudah baik namun harus ditambahkan beberapa keterangan, agar masyarakat yang melihat dapat mengerti dan tahu tentang sejarah serta mengetahui nilai yang yang terkandung dalam sejarah tugu Digulist tersebut.
Reporter : Isa Oktaviani
Editor : Riko Saputra