mimbaruntan.com,Universitas Tanjungpura- Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tidak tepat sasaran diduga oleh pihak birokrat Universitas tanjungpura(Untan) karena kesalahan mahasiswa dalam memberikan data penghasilan orang tuanya.
Hal itu dijelaskan oleh Rektor Untan bahwa kebanyakan mahasiswa tidak memberikan data dengan sebenar-benarnya. “Jadi yang dilakukan anak-anak(Mahasiswa-red) sering itu, dia salah memberikan informasi yang sebenar-benarnya,saya membuktikan karena saya ada masukan anak panti disini, dia menelpon membayar mahal, mustahil kamu bayar kata saya, gimana kamu bisa salah, data apa yang kamu berikan. Ia jawab maaf pak yang mengisi data tu abang saye, Artinya ketangkaplah bahwasanya kesalahan itu secara umum terjadi pada pengisian data oleh mahasiswa, karena data tidak dimasukkan dengan sebenar-benarnya coba anda memberikan data yang jujur,” jelas Thamrin Usman kepada mimbaruntan(20/3).
Hal senada juga disampaikan oleh pembantu Rektor II ia mengatakan bahwa mahasiswa yang tidak mampu tapi biaya kuliahnya tinggi lantaran kesalahan mahasiswa itu sendiri saat mengisi data. “Nah itu salah mahasiswa, kenape die tak ngisi betol-betol seharusnya pada saat pertame ngisi die ngisi betol-betol,” ujarnya (20/3).
Sementara itu menurut Ahmad satu dari mahasiswa Untan 2013 mengatakan sistem UKT sangat memberatkannya, namun ia mengakui bahwa mengisi data penghasilan orang tua sesuai dengan penghasilan orang tuanya walaupun secara perkiraan. “Menurut saya UKT itu memberatkan karena rincian dananya juga tidak jelas,itu menimbulkan pertanyaan besar kalau mengisi penghasilan orang tua itu sesuai cuma diperkirakan,” katanya Selasa (2/9).
REPORTER : IRVAN DAN ANGGA