mimbaruntan.com, Untan – Saat ini terkait biaya daftar ulang atau (Unit Kuliah Tunggal)UKT masih menuai keluhan dari beberapa mahasiswa FMIPA UNTAN. Tidak hanya mahasiswa yang mendapatkan UKT 1 dan 2 dengan penghasilan orang tua nya kurang lima ratus ribu, namun yang mendapatkan UKT 3,4, dan 5 pun merasa terbebani karena biaya daftar ulang tersebut. Dalam hal ini perlu adanya solusi dari pihak fakultas dan pihak-pihak yang terkait.
Petrus salah satu mahasiswa Fakultas MIPA UNTAN Jurusan MATEMATIKA angkatan 2015 merasa bahwa UKT ini tidak tepat sasaran, seperti yang ia alami sekarang. Petrus termasuk lulusan SNMPTN dengan mendapatkan UKT 3 ,“dengan UKT 3 ini sangat lah memberatkan bagi saya juga untuk melanjutkan perkuliahan karena saya melihat kondisi ekonomi keluarga sangatlah minim dan ayah hanya bekerja sebagai petani karet dengan penghasilan satu juta setiap bulannya dan ibu hanya sebagai ibu rumah tangga tidak berpenghasilan apapun,”ungkapnya(22/03).
Saat menempuh semester dua, Petrus tidak memiliki uang untuk daftar ulang dan ia sempat memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah, namun hal tersebut dapat teratasi lewat bantuan dari teman kelasnya,“pada waktu melanjutkan semester 2 saya tidak memiliki uang untuk daftar, belum lagi saat itu saya membayar uang kontrakan, saya memutuskan untuk mengambil cuti dulu dan pengahasilan ayah yang satu juta itu masih belum cukup,”jelasnya.
”Saya sebelumnya sudah meminjam uang kas kelas untuk persiapan daftar ulang ini dan kawan-kawan sekelas juga sepakat untuk meminjamkan saya, bahkan kawan-kawan beriuran untuk membantu daftar ulang saya dan saya hanya bisa cukup berterima kasih kepada teman-teman yang telah berusaha untuk membantu saya dalam proses pedaftaran ulang ini,”tambahnya.
Hal yang sama dialami Agus heriansyah dari Prodi Sistem Imformasi FMIPA UNTAN. Ia merupakan salah satu dari 170 mahasiswa kurang mampu yang telah menyampaikan keluhannya ke pihak BEM terkait biaya daftar ulang. Ia juga sebagai koordinator dari 170 mahasiswa tersebut,“Kawan-kawan yang mengajukan keluhan tadi emang yang merase tidak mampu, hanya saja ada kawan-kawan yang sebelumnya merasa salah masukan data, apalagi ada yang memasukan gaji orang tuanya dengan memasukan penghasilan kotornya pada saat pengisian data sewaktu proses daftar kuliah,”Ungkapnya.
Agus juga menjelaskan bahwa dirinya merasa keberatan dengan UKT 5 yang didapatkan, sedangkanfasilitas atau kebutuhan yang ia terima masih kurang,“untuk saya pribadi pada awalnya memang terasa berat terkait UKT 5 karena merasa mahal dan dan fasilitasnya pun masih kurang mendukung dan masih minim sekali, kadang–kadang dosen mengajar apa adanya, dan harapan kami masalah UKT itu benar-benar dilayanilah untuk mahasiswa, jangan sampai di bataskan koutanya, harus terealisasi benar-benarlah seleksinya jangan sampai salah, kadang ditemui orang –orang yang benar mampu mendapatkan beasiswa begitu juga sebaliknya,”jelasnya.
Sujiman selaku Ketua BEM FMIPA UNTAN Periode 2016-2017 menjelaskan mengenai mahasiswa yang bermasalah dan keluhan dalam daftar ulang pihaknya sudah konsultasi dengan Wakil Dekan(WD II),“ Kini ada 170 orang yang bermasalah dengan daftar ulangnya atau lebih tepatnya tentang UKT terutama, dan saya juga sudah konsultasi dengan wakil dekan 2 pak Ishak,”Jelasnya(25/03).
Untuk berita lengkapnya silakan baca di edisi cetak Tabloid Mimbar Untan Edisi 20.
Dan di issuu.com/lpmmimbaruntan
Penulis: Riduansyah
Editor: Dadang M.S