mimbaruntan.com,Untan—Kebijakan Kementerian Pertahanan untuk merekrut 100 juta kader bela negara dari seluruh wilayah Indonesia yang akan dimulai pada tahun ini menuai protes. Aksi protes tersebut disuarakan oleh mahasiswa dan pemuda yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Pemuda Mahasiswa Kalimantan Barat (APMKB), dengan melakukan aksi demonstrasi Di Bundaran Digulist, Senin (19/10).
Menurut May, selaku koordinator lapangan mengatakan bahwa mereka menolak program bela negara yang akan dibuka oleh pemerintah pada tahun ini. “Kami menolak bela negara atau wajib militer yang dibuka oleh pemerintah pada 19 Oktober 2015 yang dimana bela negara ini bukan merupakan solusi,’’ ujarnya.
Ia menambahkan kalau program bela negara atau wajib militer ini akan merekrut 4.500 orang dari setiap institusi atau profesi 45 kabupaten atau kota terutama di Pontianak dan Singkawang yang akan dilatih secara langsung oleh TNI.
Selain itu menurut Yetno, selaku humas mengatakan kalau bela negara bukan hanya untuk dilatih militer, tetapi juga untuk menyuarakan hak-hak rakyat. “Dengan adanya wajib militer maka akan membungkam hak-hak dan suara rakyat. Dengan kita sibuk membela negara otomatis kita akan mengikuti latihan-latihan fisik sehingga kita tidak dapat memikirkan sebenarnya kita ini sedang ditindas,” katanya disela-sela aksi.
Reporter: Fira, Teguh
Editor: Irvan