Mimbaruntan.com, Untan— Pada tanggal 30 Oktober pihak comdev mengeluarkan pengumuman dengan No. 75/UN22/CD-OR/DT/X/2015 yang berisi peminjaman biaya hidup satu bulan untuk mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi dari DIKTI bagi mahasiswa angkatan (2012,2013,2014). Hal ini dikarenakan lambatnya pencairan dana beasiswa oleh Dikti. Oleh sebab itu Comdev menginisiasikan untuk mengeluarkan anggaran yang berupa talangan. Syarat yang diajukan adalah foto kopi KTM dan membawa materai 6000 untuk mengisi surat pernyataan kepada mahasiswa yang terkait, karena jika anggaran dari Dikti sudah keluar mereka harus membayar dana talangan tersebut ke Comdev. (Sumber : Halaman Faceboook Comdev & Outreaching Universitas Tanjungpura)
Berangkat dari pengunguman yang keluar lewat halaman facebook Comdev & Outreaching Universitas Tanjungpura itu muncul sebuah kritikan dari Masri salah satu mahasiswa penerima bidikmisi tersebut.
Kritikan tersebut bukan tanpa sebab, terlambatnya pencairan dana bantuan hidup yang seharusnya sudah keluar pada periode bulan Oktober lalu serta kurangnya transparansi dari Pihak Comdev Untan yang tidak pernah melibatkan mahasiswa penerima Bidikmisi dalam pengelolaan keuangan.
“Kami yang direkrut Comdev kan adalah mahasiswa miskin (tidak mampu), ketergantungan kami terhadap anggaran itu sangat tinggi apalagi saya yang anak rantau. Kritikan itu lumrah saja, cuman dari pihak comdev yang tidak profesional untuk menerima itu,” ungkapnya ketika datang di sekretariat Mimbar Untan. (03/11)
Menurutnya lagi, pemakaian materai 6000 sangat tidak relevan. Anggaran talangan yang diberikan Comdev hanya 650 ribu/orang, sementara materai 6000 digunakan untuk anggaran pemakaian diatas 1 juta. “Mana ada peraturan seperti itu, yang kita pinjam 650 ribu, kok pakai materai 6000, kecuali yang kita pinjam diatas 1 juta, materai 3000 kan banyak,” paparnya saat diajak diskusi oleh kru reporter.
Akibat dari kritikan yang terlontar lewat facebook, Comdev mulai mengambil tindakan. Surat edaran dari Comdev muncul lagi dengan nomor 76/UN22/CD-OR/X/2015 yang berisikan pembatalan peminjaman biaya hidup untuk mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi pencairan tahap 1 angkatan 2012,2013,2014.
Dalam surat pembatalan tersebut juga melampirkan nama Masri selaku yang mengkritik dengan tuduhan pencemaran nama baik. Surat langsung meluas ke publik sangat cepat terhitung setiap menitnya, informasi tersebut sampai ditelinga mahasiswa terutama penerima beasiswa Comdev. Nama Masri kemudian menjadi sangat akrab ditelinga mahasiswa, karena lampiran surat itu menuliskan jelas namanya.
“Ini menunjukan lembaga Comdev anti-kritik, mereka mulai tidak profesional dalam menjalankan amanah di Comdev (melayani mahasiswa penerima beasiswa). Saya bisa saja dijadikan contoh (dengan surat yang jelas menunjuk namanya) untuk mahasiswa comdev lainnya, agar lain kali mereka tidak boleh untuk mengkritik comdev. Mereka manusia jelas sama dengan kita kadang salah dan kadang benar,” tambahnya lagi.
Ada sebuah grup facebook dari penerima beasiswa comdev angkatan 2012 segera ribut dengan isu tersebut. “Kenapa kami juga jadi korban,” ungkap salah satu anggota grup. Hal itu bersahutan dengan yang lainnya. “Kami sangat butuh anggaran talangan itu, kami mohon dengan sangat untuk dicairkan,” tambah anggota lainnya.
Penulis : Uuz
Editor : Septi DS