mimbaruntan.com, Untan— Menjelang hari Pencoblosan Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemirama) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tanjungpura (Untan) pada 2 mei mendatang, Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) FEB Untan adakan debat kandidat, baik untuk ketua dan wakil ketua BEM, maupun ketua DPM, yang diselenggarakan pada Senin, 29 April 2019.
Dalam kesempatan ini juga hadir Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Alumni Yarlina Yacoub untuk memberikan kata sambutan pada pembukaan Debat Kandidat Pemirama FEB Untan 2019. Ia mengungkapkan sangat mengapreasiasi adanya kegiatan ini agar para mahasiswa memiliki gambaran siapa yang akan ia pilih nantinya, baginya semua kandidat tentunya orang-orang hebat yang layak untuk jadi pemimpin. Yarlina menambahkan kita mesti tetap memilih salah satu yang sesuai dengan hati nurani, “saya berharap semua mahasiswa dapat ikut berpartisipasi mencoblos pada tanggal 2 Mei 2019, paling tidak ya sentengah dari jumlah seluruh mahasiswa yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini” ungkapnya.
Namun Yarlina menyayangkan yakni waktu debat yang sangat mepet dengan hari pencoblosan yang akan diselenggarakan pada 2 mei mendatang, “sebaiknya debat ditengah masa kampanye, jangan udah dekat masa tenang, ini jadi pelajaran buat kedepannya nanti,” tegasnya.
Menanggapi penentuan waktu debat yang sangat mepet, Fajar selaku ketua KPRM mengungkapkan bahwa hal ini dikarenakan keterlambatan pembentukan panitia untuk pemilihan raya mahasiswa FEB Untan 2019, “adapun keterlambatan pembentukan panitia KPRM oleh DPM membuat kami mennetukan waktu yang sangat mepet,” jelasnya.
Fajar juga menjelaskan, debat ini hanya dilakukan sekali saja, karena pada tanggal 30 sudah memasuki masa tenang. Adapun pencoblosan akan dilaksanakan di pendopo tengah FEB Untan dari jam 08.00-20.00. Semua mahasiswa FEB Untan mempunyai hak untuk mencoblos, “ selagi dia masih mahasiswa aktif dengan menunjukkan KTM dengan tahun akademik yang benar,” ujar Fajar selaku ketua KPRM FEB Untan 2019.
Penyampaian Visi Misi Calon Kandidat BEM dan DPM FEB Untan
Dalam debat tersebut masing-masing kandidat menyampaikan visi dan misi yang akan mereka wujudkan apabila kelak terpilih. Pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM atas nama Ihza Al-Kahfi dan Fadhel Albarinanda dengan Kabinet Kolaborasi Perjuangan memiliki visi yakni kolaborasi perjuangan dan misi yaitu, pertama mengoptimalkan BEM yang aktif dalam memperjuangkan aspirasi mahasiswa. Kedua, mewujudkan karakter dalam membentuk mahasiswa FEB Untan yang unggul. Ketiga, semangat kolaborasi antar UKM/HMJ dan Civitas Akademika FEB Untan. Pasangan calon ini menawarkan 3 program unggulan, yakni Economic Leader Class, Forum Suara Mahasiswa, dan BEM Menyapa.
Sementara itu pasangan calon dengan nomor urut dua atas nama Atika Wulandari Putri dan Rio Eko Chandra dengan Kabinet Elaborasi, memiliki visi mentransformasikan BEM FEB Untan sebagai pionir elaborasi dalam menuju FEB KECE, dan misi yaitu, pertama, menciptakan internal BEM FEB UNTAN yang kondusif, elaboratif, cekatan dan edukatif. Kedua, menciptakan integritas dan optimisme di internal maupun eksternal BEM FEB Untan. Ketiga, membangun harmonisasi sinergisitas kepada Citivas Akademika FEB Untan, dan yang keempat, menjadikan BEM FEB Untan sebagai source literacy economic dalam peningkatan akademik maupun non akademik. Pasangan calon ini juga menawarkan 3 program unggkan yakni sistem Konsolidasi Universal (SISISSAL), Economic Leader Camp (ELC), dan Literacy The Economy (LTE).
Untuk calon DPM sendiri sama halnya menawarkan 3 kunci dalam visi misi nya. Calon dengan nomor urut satu atas nama Pungkas Wijaya menawarkan visi dengan kata kunci peduli, profesional dan penolong dalam kegiatan apa pun, deman misinya yaitu pertama, mengoptimalkan pengurus DPM dengan mengedepankan kepedulian dan kekompakan terhadap sesama. Kedua, memberi kualitas pelayanan terbaik dalam menjembatani mahasiswa FEB secara aktif dan berkelanjutan. Ketiga, menumbuhkan rasa kekeluargaaan dalam internal FEB Untan. Sedangkan calon dengan nomor urut dua atas nama Ibnu Wayudi menawarkan visi misi respontif, produktif dan profesional, dengan misisnya yaitu pertama, mengedepankan kinerja DPM FEB Untan dengan kedisiplinan, kekompakan dan penuh tanggung jawab. Kedua, berperan secara aktif dalam memberikan pelyanan terbaik untuk menjembatani aspirasi mahasiswa FEB Untan. Ketiga memperkuat komunikasi dan koordinasi efektif dengan organisasi kemhasiswaan serta civitas akademika FEB Untan, keempat memaksimalkan kinerja DPM FEB Untan dalam melaksanakan peran serta fungsinya sebagai lembaga legislatif.
Sebagaimana yang telah disampaikan dalam visi misi masing-masing kandidat, para calon meyakini untuk sanggup memperjuangkan aspirasi mahasiswa, tentunya dengan kerja sama antar elemen-elemen penting serta dukungan dari semuanya.
Menanggapi visi misi dari kandidiat, para panelis debat yang terdiri dari Tri Rizki (ketua BEM FEB saat ini), Herfan Ardiandi (mantan ketua BEM), dan Dela (ketua DPM saat ini) menyoroti beberapa hal, yakni tidak adanya program unggulan baru yang berbeda dari periode sebelumnya serta tidak adanya spesifikasi keterhubungan antar BEM dan DPM dalam visi misi, serta terlalu fokus pada urusan internal masing-masing.
Dalam satu kesempatan saat debat berlangsung, Tri Rizki selaku ketua BEM periode 2018/2019 sempat menyentil keberanian para kandidat saat terpilih nantinya dalam memperjuangkan aspirasi mahasiswa, terutama terkait penurunan UKT dan permintaan pembangunan sekre, serta masalah-masalah lainnya, dengan ancaman-ancaman yang mungkin saja bisa mereka alami ketika mereka berusaha memperjuangkan hal tesebut. “Ketika terpilih nanti akan ada bnayak tantangan dalam memperjuangkan aspirasi mahasiswa, misalnya terkait penurunan UKT dan permintaan sekre, nah berani tidak menghadapinya yang mungkin bisa saja kalian di ancam segala macam,” tegas Tri Rizki.
Penulis : Reza Pangestika
Editor : Umi