“Kegiatan ini sudah kami rancang dengan sedemikian rupa, sehingga yang boleh terlibat dalam rangkaian acara hanya dosen dan panitia penanggung jawab saja. Untuk itu, bisa kami pastikan tidak akan ada perpeloncoan atau kekerasan dari pihak di luar kepada mahasiswa baru,” ujar Denah Suswati, Dekan Faperta Untan (10/8).
mimbaruntan.com, Untan – Gemuruh tepuk tangan dan rentetan jargon dilantunkan oleh 710 peserta saat satu persatu pengisi acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) memasuki Aula Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan). Dengan slayer kepala berwarna hijau muda yang menjadi ciri khas kampus tersebut, para peserta dengan khidmat mendengarkan paparan pemateri di hari kedua itu.
Kegiatan ini mengusung tema “Meningkatkan Generasi Mahasiswa yang Berkarakter, Cerdas, Inovatif dan Kreatif, Serta Berjiwa Sosial” yang telah disisipkan dengan berbagai materi yang relevan dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Denah Suswati selaku Dekan Faperta Untan berharap para mahasiswa baru nantinya dapat menjadi sarjana pertanian yang berkompeten di bidangnya.
“Walau baru terlaksana lagi secara offline, harapannya mahasiswa baru ini dapat mengikuti rangkaian PKKMB dan nantinya akan menjadi sosok yang bermanfaat untuk dirinya sendiri, bagi keluarga, juga bagi masyarakat,” ungkapnya ketika ditemui di ruang Dekanat Faperta Untan pada Rabu, (10/8).
Baca juga : PKKMB FEB UNTAN : Membentuk Mahasiswa Berintegritas dan Berkualitas di Era Society 5.0
Lebih lanjut, Denah menjelaskan bahwa PKKMB yang dipersiapkan selama dua bulan ini telah memenuhi ketentuan yang telah diberlakukan oleh pihak rektorat, yakni mengkolaborasikan dosen dan mahasiswa sebagai panitia penanggung jawab kegiatan sehingga dapat mencegah terjadinya hal-hal tidak mengenakkan, seperti perpeloncoan.
Denah juga menegaskan bahwa lingkungan Aula Faperta Untan sangat dijaga ketat oleh para panitia agar pihak yang tidak bersangkutan, tidak dapat memasuki area dimana 710 mahasiswa baru tersebut mengikuti rangkaian kegiatan. Ia juga memaparkan bahwa tidak ada konsekuensi bagi mahasiswa yang tidak mengikuti PKKMB dengan alasan yang jelas.
“Kegiatan ini sudah kami rancang dengan sedemikian rupa, sehingga yang boleh terlibat dalam rangkaian acara hanya dosen dan panitia penanggung jawab saja. Untuk itu, bisa kami pastikan tidak akan ada perpeloncoan atau kekerasan dari pihak di luar kepada mahasiswa baru,” paparnya.
Baca juga : Era Baru Pelaksanaan PKKMB Untan
Hal tersebut pun dipertegas oleh Maya Suryantini, salah satu panitia bidang acara. Ia menuturkan bahwa PKKMB yang terlaksana selama tiga hari tersebut diisi dengan berbagai materi yang relevan dengan pengenalan kampus. Diantaranya seperti Pengenalan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Untan dan Fakultas, Mahasiswa di Era 4.0, serta Etika dan Norma dalam Perkuliahan.
“Banyak konsep yang berubah, khususnya PKKMB yang selama dua tahun belakangan ini dilaksanakan secara online. Sekarang kita hanya mengikuti arahan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh atas (read – Rektorat Untan). Sekarang zaman udah semakin maju, tentu kita harus menghadirkan kegiatan yang seru dan bermanfaat tentunya,” pungkasnya.
Di akhir wawancara, Maya menuturkan bahwa hadirnya PKKMB yang terlaksana secara offline ini diharapkan dapat menjadi momen pengenalan bagi mahasiswa baru untuk beradaptasi di lingkungan kampus.
Penulis : Monica
Editor : Hilda