mimbaruntan.com,Untan – Keluhan-keluhan yang diceritakan oleh masyarakat, membuat tim reporter meminta pendapat mengenai solusi dibalik pembangunan waterfront oleh beberapa pihak. Gusti Zulkifli Mulki selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Tanjungpura (9/4/2019). Tim reporter berkesempatan untuk mengunjungi rumah beliau untuk menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan waterfront city.
Rumah tepian sungai adalah ciri khas Kota Pontianak sehingga kearifan lokal itu patut dijaga kelestariannya. “ Kalau mau menaikkan pariwisata, ditata rumah seperti zaman dulu. Jangan buat rumah model baru, jadi arsitektur rumah lama itu di pertahankan. Kearifan lokal harus dipertahankan, jusru itu bisa menarik wisatawan, kalau sudah berubah ya tidak tertarik lagi, sama saja dengan kota lain” jelasnya.
Gracia De Jesus Lai, satu di antara pengunjung yang sore itu menghabiskan waktu di waterfront tampak sedang berjalan-jalan menyusuri jalanan panjang waterfront. Sesekali ia memotret dan bercengkrama dengan beberapa teman yang ikut bersamanya. Saat diwawancarai, ia mengatakan bahwa rumah-rumah tepian sungailah yang membentuk ciri khas keindahan sungai sehingga hal ini yang menjadi pembeda waterfront Kota Pontianak dengan waterfront lainnya. Menurutnya, menghilangkan rumah tepian sungai sama saja dengan menghilangkan ciri khasnya.
Ia berharap dalam hal penataan permukiman tepian sungai Pemerintah harus berpikir kreatif dan inovatif. Seharusnya daya tarik wissata yang diusahakan tidak hanya terletak pada keindahan taman waterfront, tetapi juga permukiman di sepanjang tepian waterfront.
“Mungkin rumah ini bisa dibangun permanen supaya kesannya tidak kumuh, lalu dibuat konsep lukisan menceritakan kota Pontianak jadi dari gambar itu masyarakat juga bisa belajar dari lukisan itu. Kalau cuma ada waterfront itu biasa aja, seandainya bisa buat konsep dari rumah-rumah itu bukan hanya menarik perhatian dari msyarakat Pontianak tapi juga masyarakat di luar sana karena konsepnya berbeda dari konsep di luar,” ceritanya. Ia juga melanjutkan bahwa Kota Pontianak memiliki banyak komunitas kreatif, mahasiswa arsitektur, dan kelompok seni yang bisa dilibatkan dalam pembangunan waterfront. Mereka dapat menyalurkan ide, gagasan dan kreatifitas untuk menghias tepian sungai.
Penulis : Laily Lutfiana Dhia dan Sekar Aprilia Maharani