mimbaruntan.com, Untan – Pontianak merupakan kota yang terletak di bagian barat pulau Kalimantan. Kota Pontianak adalah kota yang memiliki banyak julukan unik, beberapa diantaranya adalah “Kota Khatulistiwa”, “Kota Seribu Warung Kopi”, “Kota Bersinar” dan lain sebagainya. Tetapi tahukah kamu bahwa Kota Pontianak juga memiliki satu julukan yang tak kalah unik dan menarik? Julukan tersebut adalah “Kota Seribu Parit”.
Asal-usul julukan ini bermula saat Belanda membuat perjanjian dengan Sultan kota Pontianak mengenai Tanah Seribu pada tahun 1779. Belanda membuat perjanjian agar Tanah Seribu dapat mereka jadikan sebagai tempat berkegiatan yang kemudian menjadi kedudukan pemerintahan Resident het Hoofd Westeraffieling van Borneo. Belanda kemudian membangun kanaal, yang berarti jalur air untuk berbagai keperluan transportasi air atau biasa disebut dengan parit. Selain sebagai sarana transportasi, perdagangan, parit-parit tersebut dibangun dengan tujuan untuk menjaga stabilitas perairan dan agar terhindar dari banjir. Namun, seiring berjalannya waktu beberapa parit di pontianak telah ditutup, kotor, atau karena menyempit. Tapi jangan khawatir, saat berkunjung ke Pontianak, Anda masih dapat menjumpai banyak parit-parit di berbagai kawasan. Dari salah satu parit terkenal seperti Parit Sungai Jawi yang membelah Jalan H. Rais A. Rahman hingga parit-parit tanpa nama yang tersebar di jalan-jalan lain di Pontianak.
Kondisi parit-parit yang terbengkalai di Pontianak sangat disayangkan mengingat keberadaan parit-parit di sebaran kawasan Kota Pontianak sangat krusial. Fungsi parit juga sebagai pengendali aliran air disaat hujan untuk menghindari banjir. Belakangan ini, banyak sekali parit-parit yang tak mampu menampung dan mengatur aliran air hujan sehingga menyebabkan banjir, seperti di kawasan kota seperti pada Jalan Perdana, Jalan Parit Haji Husin II dan Jalan Sepakat II. Situasi ini tentu sangat mengganggu arus lalu lintas pengendara dijalan yang mana juga dapat menyebabkan kemacetan. Pemerintah diharapkan dapat kembali peduli terhadap tatanan kota khususnya fungsi-fungsi parit-parit yang ada di Kota Pontianak. Sebaliknya kekompakkan dari masyarakat sangat diperlukan untuk memperhatikan serta menjaga kebersihan parit-parit yang ada. Hal sederhana yang dapat dimulai untuk menjaga fungsional saluran air ini adalah dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Marilah kita, bersama, saling peduli dan menjaga Kota kita tercinta. Melalui tulisan ini, kita kembali menghidupkan jejak sejarah dan keunikan Kota Pontianak, sebagai bentuk kepedulian, seraya memperingati hari jadinya, sebuah kota yang penuh kenangan dan cerita di setiap sudutnya.
Baju kurung elok terlipit
Dipakai gadis berparas manja
Pontianak kota seribu parit
Kota bersejarah dan banyak ceritanya.
Selamat Hari Jadi Kota Pontianak yang ke-254.
Penulis: Zahra