mimbaruntan.com, Untan – Salah satu rute favorit yang sering dilalui oleh mahasiswa dan dosen di Universitas Tanjungpura (Untan) adalah jalan yang menghubungkan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) dengan Fakultas Pertanian (Faperta). Rute ini sering digunakan oleh mahasiswa Fisip dan Faperta untuk mempercepat waktu tempuh menuju kampus. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kondisi jalan ini semakin memburuk, tanpa adanya tindak lanjut dari pihak Untan sebagai pengelola fasilitas dan keuangan universitas.
Kondisi jalan yang rusak semakin menjadi perhatian, dengan adanya lubang besar maupun kecil yang dapat menghambat kelancaran lalu lintas dan berpotensi menimbulkan kecelakaan. Selain itu, permukaan jalan yang tidak rata membuat pengendara merasa tidak nyaman saat melintasi rute pendek tersebut.
Keluhan ini juga disampaikan oleh Viza Juliansyah, salah satu dosen sekaligus pengguna jalan yang merasakan ketidaknyamanan saat melintasi rute jalan Fisip-Faperta. Ia berpendapat bahwa kondisi jalan yang rusak dapat berdampak signifikan bagi pengendara, seperti meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan atau kerusakan pada kendaraan yang digunakan.
Baca Juga: Aksi Mahasiswa: Beasiswa Terancam, DPRD Janji Kawal
“Kerusakan kendaraan itu hampir pasti. Secara pribadi, saya merasa sedih dan kasihan melihat kondisi jalan seperti ini. Namun, secara profesional, kita perlu mempertanyakan siapa sebenarnya yang bertanggung jawab untuk memperbaiki jalan ini. Apakah fakultas, universitas, atau pemerintah kota?” ungkap Viza Juliansyah saat diwawancarai pada Kamis, 5 Desember.
Lebih lanjut, Viza juga menyoroti beberapa pembangunan di fakultas yang dianggap kurang penting, seperti penggantian keramik tanpa alasan yang jelas atau perbaikan jalan di fakultas yang dianggap belum memadai bagi masyarakat umum maupun penyandang disabilitas. Ia menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan primer dan tidak mengabaikan hal-hal yang lebih esensial.
“Saya tidak tahu soal keuangan, tapi ada beberapa proyek pembangunan yang tidak selalu dibutuhkan. Sementara itu, hal-hal yang bersifat vital justru kurang mendapat perhatian. Misalnya, penggantian keramik di fakultas, aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, hingga jalan di fakultas yang tidak rata. Bagi orang biasa saja, jalan di luar sana sangat sulit untuk dilalui,” tegasnya.
Menanggapi permasalahan ini, Syarif Zulkifli selaku Kepala Bagian Umum Biro Keuangan dan Umum Untan menjelaskan bahwa pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas perbaikan jalan adalah Untan itu sendiri. Kerusakan jalan ini sudah menjadi pembahasan di lingkungan kampus sejak beberapa tahun lalu, namun hingga kini terdapat kendala dalam pelaksanaannya. Kendala utama saat ini adalah terbatasnya dana yang seharusnya digunakan untuk perbaikan jalan, yang terpengaruh oleh kebijakan efisiensi, sementara terdapat kegiatan lain yang lebih prioritas untuk tetap melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.
“Masalah ini merupakan bagian dari wewenang internal Untan. Pembahasan mengenai hal ini sudah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya, namun dana untuk perbaikan jalan belum tersedia karena adanya kebijakan efisiensi yang baru-baru ini diterapkan. Akibatnya, pos dana untuk perbaikan jalan sangat terbatas,” ungkap Zulkifli selaku Kepala BUK.
Baca Juga: Kasak-Kusuk PTN-BH, Seberapa Siap Untan Melangkah?
Terkait keluhan mahasiswa, pihak Untan mengaku telah mengetahui kondisi jalan yang rusak. Laporan mengenai hal ini telah diterima dari pihak fakultas di sekitar jalan tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai waktu pelaksanaan perbaikan, mengingat terbatasnya dana yang tersedia.
Salah satu mahasiswa yang sering melewati jalan tersebut, Nazwa Nur Fahira, mengungkapkan bahwa kondisi jalan sangat mengganggu kenyamanan karena banyaknya lubang dan jalan yang cenderung rendah.
“Kerusakannya cukup parah, jadi harus hati-hati. Salah pilih jalan, bisa terjatuh ke lubang yang dalam, dan itu sangat mengganggu. Kalau hujan, biasanya banjir karena jalannya cenderung rendah,” ungkap Nazwa.
Nazwa kemudian menyampaikan harapannya kepada pihak kampus agar segera memperbaiki jalan tersebut dan memberikan penerangan di area tersebut.
“Saya harap pihak kampus segera memperbaikinya, setidaknya menutup lubang-lubang yang ada. Semoga juga ada lampu di tepi jalan, karena kalau sudah malam, jalan ini sangat gelap,” harapnya.
Penulis: Bia, Fitri
Editor: Uis