mimbaruntan.com, Untan – Desa Parit Keladi II, Pal IX, Kecamatan Sei Kakap, merupakan sentra padi dan horticulture untuk wiilayah Kota Pontianak dan sekitarnya, namun memiliki masalah dalam kesuburan tanah, yang didominasi oleh tanah Alluvial yang miskin hara makro, mikro dan bersifat masam karena keberadaan pirit. Penggunaan pupuk an organic yang digunakan selama ini menyebabkan tanah menjadi tidak subur, berbongkah bongkah dan sulit diolah.
Melalui Dana DIPA Universitas Tanjungpura, anggaran tahun 2020, Tim PKM LPPKM Untan hadir melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan mrnghadirkan teknologi Pembuatan Pupuk Organik Biochar berbahan baku limbah hasil pertanian diperkaya kotoran ayam, dengan teknologi sederhana dan teknologi Kontiki Kiln, dan Pembuatan Keripik Pisang Aneka Rasa, karena Desa Parit Keladi II, merupakan salah satu sentra tanaman pisang Nipah/Kapok, sebagai upaya penguatan ekonomi Poktan Maju Bersama sebagai Mitra PKM.
Dr Urai Suci Y.V.I, SP. MP selaku ketua PKM menyampaikan keinginan ketua Poktan Maju Bersama, Bapak Usman Bali untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan pengolahan pisang nipah karena berlimpahnya produksi pisang nipah, yang jika dijual murah sekali (Rp. 1000/kg), akan didukung oleh Tim LPKM Untan yang mempunyai kepakaran dbidang Ilmu Tanah/Biochar oleh Dr. Urai Suci Y.V.I, SP. MP, Transfer pembuatan keripik pisang oleh Rinto Manurung,SP.MP dan Pembuatan Pupuk Organik Biochar Kotoran Sapi oleh Ir. Surachman, MMA
Ketua Poktan Maju Bersama, Bpk Usman Bali, memberikan dukungan dan apresiasi kepada Tim PKM DIPA yang sudah mengupayakan membantu petani dalam berwirausaha dan meningkatkan potensi pertanian. “Penjualan keripik pisang aneka rasa dan pupuk organik biochar kotoran ayam membantu meningkatkan ekonomi petani yang bergabung di Poktan Maju Bersama. Pupuk yang dihasilkan dari Kontiki Kiln selain untuk menyuburkan lahan pertanian, sebagian dijual di Kota Pontianak dengan cara dititip di toko toko bunga. Kami berharap, walaupun PKM telah selesai dilakukan, Tim Untan tetap datang ke desa mitra untuk memberi pengetahuan dan terus bimbingan kepada mitra” tutupnya.
Penulis: Arief Fadhilah