mimbaruntan.com, Untan– Adalah Ferry Hadary, Dosen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura (Untan) dan Desisius Gumilar, alumni Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura (Untan) bersama Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HME) Untan yang berinisiatif merakit Alat Perlindungan Diri (APD) untuk para tim medis dalam menghadapi pandemi virus corona (COVID-19). Hal ini mengingat bahwa di Kalimantan Barat (Kalbar) maupun diluar Kalimantan Barat tengah terjadi kelangkaan APD yang semakin sulit didapatkan.
Berawal dari postingan Ferry di akun sosial medianya tentang kontribusi keilmuan di bidang teknik elektro dalam menghadapi pandemi ini, Desisius membawa idenya untuk didiskusikan lebih jauh lagi pada hari Senin (23/3).
“Saat itu semua sudah saya persiapkan untuk membuat ide saya itu, namun masih belum tau bagaimana untuk menyalurkan alat itu sehingga tepat sasaran. Dan ketika lagi mempersiapkan ide saya itu, saya lagi buka facebook dan melihat postingan dari dosen saya, pada postingan itu beliau menawarkan ide tentang membuat alat sejenis air purifier yang portable. Kemudian menawarkan tentang ide awal saya. Setelah itu beliau langsung menghubungi saya lewat WA untuk melanjutkan ide tersebut,” cerita Desisius saat diwawancarai via telepon pada hari Jumat (10/4).
Diskusi ini pun berlanjut secara daring, hingga pada akhirnya diputuskan untuk membuat APD berupa face shield atau pelindung wajah yang berfungsi untuk melindungi wajah, mata, hidung dan mulut dari paparan zat luar.
“Ketika lagi diskusi beliau mengirimkan saya sebuah screenshot-an chat dari dokter yang ternyata lagi butuh alat APD berupa face shield,” tambah Desisius.
Keesokan harinya pada hari Selasa (24/3), Ferry dan Desisius merancang prototipe yang kemudian disebarkan. Hasilnya banyak tim medis yang membutuhkan face shield tersebut di Kalbar. Sehingga Herry langsung membentuk tim yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) agar dapat memenuhi kebutuhan para dokter dan tenaga medis dengan cepat.
Pembuatan face shield dilakukan di Laboratorium Kendali Digital dan Komputasi Fakultas Teknik Untan. Dalam waktu empat hari, tim ini mampu menyediakan sebanyak 100 unit. Adapun pendanaan berasal dari bantuan Fakultas Teknik Untan serta dari berbagai pihak yang turut menyumbang.
“Saya berharap semoga kegitan kami yang sedikit ini dapat memotivasi teman-teman yang lain untuk dapat bergerak juga meskipun dalam hal kecil,” ucap Desisius.
Wahyu Setyawan selaku ketua HME-FT Untan mengatakan mengalami sedikit kendala diawal proses pembuatan.
“Kendala yang kami hadapi di awal-awal proses pembuatan adalah alat-alat kerja dan penyesuaian diri karena ini merupakan sesuatu yang baru bagi kami,” katanya
Penyedian barang dilakukan menyesuaikan pesanan dari rumah sakit, tim medis atau instansi lain yang membutuhkan baik di Kalbar maupun luar Kalbar. Hingga saat ini, penyediaan barang tetap terus dilakukan. Adapun penyaluran telah sampai kepada Rumah Sakit Untan, Rumah Sakit Umum Daerah Bengkayang, Ikatan Dokter Indonesia Singkawang, Tim Medis Sintang, Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta serta beberapa tempat lainnya.
“Dengan ada inisiatif ini saya berharap banyak orang khususnya mahasiswa mendapat inspirasi sehingga dapat berinovasi dan berkarya dengan ide, keahlian dan ilmu mereka untuk menghadapi Covid-19 ini. Sekarang saatnya untuk aksi dengan solusi dan inovasi demi menghadapi wabah Covid-19 ini,” pungkas Wahyu.
Penulis: Mara
Editor : Sekar A.M.