Bagi kalian yang tertarik dengan film bertemakan crime dan hukum, mungkin film yang satu ini dapat dimasukkan ke dalam list menonton. Walaupun bertemakan crime, namun film ini cukup menyentuh dan membuat saya merinding setiap kali menontonnya.
Film yang berdurasi 129 menit ini bermulakan dengan seorang remaja yang mengidap autisme (sindrom Asperger) menyaksikan secara langsung tragedi pembunuhan yang dilakukan oleh pembantu tetangga di depan rumahnya. Karena itu, remaja tersebut ditetapkan sebagai saksi hidup tunggal. Dengan kelainan yang dimiliki remaja itu, membuat seorang pria yang menjadi pengacara pembantu tersebut kesulitan berkomunikasi dengannya untuk menyakinkan remaja tersebut menjadi saksi.
Bagi yang belum mengetahui apa itu sindrom Asperger, dikutip dari alodokter.com, Sindrom Asperger memiliki sedikit perbedaan dengan gangguan spektrum autisme lainnya, misalnya gangguan autistik. Pada penderita gangguan autistik, terjadi kemunduran kecerdasan (kognitif) dan penguasaan bahasa. Sedangkan pada penderita sindrom Asperger, mereka cerdas dan mahir dalam bahasa, namun tampak canggung saat berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Dari penjelasan di atas, remaja tersebut dapat di simpulkan memilki tingkat kercerdasan di atas rata – rata. Selain itu, dia juga memilki kelebihan mendengar sesuatu yang sangat rendah frekuensinya, bahkan orang biasa saja tak mampu mendengarnya. Karena hal inilah yang mampu membuatnya ikut menjadi saksi dalam persidangan.
Saya sangat salut dengan Kim Hyang-Gi, pemeran remaja penderita sindrom Asperger. Dia berhasil membawakan karakter remaja tersebut dengan Suara dan gerak – gerik seperti halnya penderita sesungguhnya. Merupakan tantangan besar menurut saya dalam memerankan karakter ini, karena tidak semua orang mampu melakukannya. Selain itu, Jung Woo-Sung yang merupakan pemeran pengacara juga berhasil memeran karakternya dengan baik, terlebih terdapat perubahan sikap dari sang pengacara yang berhasil ia mainkan dengan baik. Kehebatan akting mereka juga terbayarkan dengan penghargaan seperti daesang(pengghargaan tertinggi) untuk Aktor yang berhasil di raih oleh Jung Woo-sung dan juga best actress dalam ajang penghargaan Golden Cinema Film Festival 2019 yang berhasil di raih oleh Kim Hyang-Gi.
Di film ini kita juga akan diperkenalkan dengan dunia autisme lebih dalam. Memahami jika manusia pada dasarnya memilki karakter yang berbeda – beda dan bagaimana kita dapat menghargai perbedaan tersebut. Stigma terhadap penderita autisme juga ditampilkan dalam film ini yang membuat penontonnya semakin geram dan terhanyut oleh suasana. Selain itu, dilema berprofesi sebagai pengacara juga dipelihatkan dalam film ini yang harus membantu seorang pembunuh dan juga menepis segala fakta yang ada.
Innocent Witness layak ditonton untuk semua usia karena banyaknya nilai moral yang dapat diambil, dan tentunya bagi yang masih dibawah umur, bimbingan orang tua masih diperlukan. Film ini juga menghadirkan plot twist yang pastinya membuat para penontonnya semakin berdecak kagum dengan jalan cerita yang ditampilkan oleh Lee Han, sang sutradara sekaligus penulis film ini. Selain itu, film ini berhasil memenangkan penghargaan bergengsi di “Hong Kong International Film Festival 2019” dan “Korean Film Festival 2019”.
Penulis : Dewi Ratna