mimbaruntan.com, Untan – Ketimbang Ngemis Pontianak gelar talkshow bertema “Cerita Berita Kita Tentang Mereka.” Kegiatan ini diadakan untuk mengajak masyarakat pontianak memanfaatkan media sosial dengan bijak, yang berlangsung di Koffie Stelsel, Jumat (22/11).
Lydia Sha Fitri selaku Ketua Komunitas Ketimbang Ngemis Pontianak mengatakan kegiatan ini merupakan ajakan untuk warganet yang memiliki pengaruh di sosial media agar digunakan ke arah yang lebih bermanfaat. “Kita juga pengen ngajak teman–teman yang punya kuasa terhadap sosial media tadi membuat sosial media menjadi lebih bermanfaat, dengan turut mendukung orang–orang yang lebih memilih berkerja dari pada mengemis dengan cara me-repost postingan,” pungkasnya.
Baca juga: Himbasi Gelar Gebyar Bulan Bahasa
Resi Jesita selaku Founder Komunitas Ketimbang Ngemis Pontianak, alasan pemilihan tema tersebut dikarenakan ingin bercerita tentang pengalaman selama meliput di lapangan. “Di lapangan itu dak semue orang bise merase. Jadi ketika mereka menjadi pembaca, sensasi yang mereka dapatkan hanya sekedar membaca tapi proses ketika di lapangan dak banyak yang tau,” ujarnya.
Richard Erfandy YouTuber Hobby Makan selaku tamu yang hadir menyampaikan bahwa acara ini dapat mengapresiasi orang–orang yang memilih bekerja keras dibanding mengemis dan dikasihani. “Sangat menginspirasi sekali. Anak muda yang membuat suatu media sosial bisa menjadi bermanfaat bagi orang banyak dan bise mengapresiasi pekerjaan orang – orang yang tadinya dak banyak yang tau, akhirnya lewat media sosial seperti ini akhirnya lebih banyak orang yang tau,” jelasnya.
Baca juga : Pelatihan Jurnalistik Bentuk Tim Jurnalistik FMIPA
Beisca sebagai Miss Indonesia Kalimantan Barat 2019 berharap bahwa Ketimbang Ngemis Pontianak bisa membantu lebih banyak orang. “Kalo harapan saya sendiri semoga Ketimbang Ngemis ini dapat lebih banyak lagi untuk membantu teman–teman kita yang masih belum beruntung. Sehingga kita bisa tau apa saja profesi mereka dan kita dapat membantunya, dan semoga di Kalimantan Barat ini bukan di Pontianak saja tetapi ada juga di daerah–daerah lain,” harapnya.
Penulis : Dedy Aryuwanda & Dewi Ratna Juwita
Editor : D.A. Fauziah