mimbaruntan.com, Untan – Pada 17 April kemarin menjadi momen yang tak terlupakan bagi Calon Mahasiswa Baru (Camaru), pasalnya masa depan yang diimpikan akan terwujud manakala tertera tulisan “Selamat, Anda dinyatakan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018”. Puncaknya pada 8 Mei khususnya mahasiswa yang dinyatakan lolos melakukan Verifikasi berkas di Perguran Tinggi Negeri Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat. Camaru Universitas Tanjungpura jalur SNMPTN melakukan Verifikasi Berkas dari jam 08.00 WIB di Auditorium Untan. Suasana di auditorium pun menjadi ramai, tidak hanya dari camaru tetapi juga banyak orangtua yang ikut menemani anaknya bahkan menunggu hingga selesai, Senin (8/5).
Ani (43) orangtua camaru yang berasal dari Sanggau Ledo sudah berada di auditorium untan sejak jam 6 pagi untuk mendampingi sang anak yang melakukan verifikasi, sempat terlihat raut lelahnya ketika ditemui reporter. Meski kelelahan lantaran mendapat nomor antrian 158, ada banyak perasaan kebahagiaan ketika ia tahu bahwa putri nya kini lolos di Fakultas Ekonomi Program Studi Ilmu Ekonomi Islam.
Ani mengenang suka dan duka saat menyiapkan keperluan sang anak dalam melakukan verifikasi berkas. Ia merasa terbantu dengan segala persiapan dari panitia yang telah di umumkan seminggu sebelum camaru melakukan verifikasi. Menurutnya dengan hal ini dapat mempermduah camaru dan orang tua dalam mempersiapkan berkas yang diperlukan. Namun kendala lain juga ia rasakan, mengingat jarak antar kampung dan kota yang cukup jauh sehingga untuk mendapatkan akses informasi melalui online pun sulit. “Panitia sudah memberikan informasi jauh hari jadi tidak menyulitkan lagi seperti warna map dan berkas, karena saya dari daerah jadi susah sinyal sehingga harus manjat pohon karet dulu dan di sini harus antre untuk daftar ulang,” kenangnya.
Ada pengharapan darinya ketika merelakan diri untuk merantau menemani sang anak, walaupun jauh dari kampung datang ke Pontianak hanya untuk menemani anaknya dan ikut merasakan bagaimana verifikasi berkas, ikut dalam mengantre, dan memunggu hingga selesai, ia berharap agar anaknya dapat sukses dikemudian hari. Ia juga berpesan kepada seluruh calon mahasiswa baru agar dapat berkuliah dengan sungguh-sungguh dan jika dalam keadaan terpuruk ingatlah ada orangtua yang selalu berusaha supaya anaknya mendapatkan gelar sarjana dibelakang namanya. “Saya sebagai orangtua tidak apa ikut menunggu dan menemani anak daftar ulang karena suatu kebanggan anak saya dapat lulus tanpa tes di universitas tanjungpura,” katanya haru.
Apabila ada sebagian mahasiswa yang ditemani orang tua, maka di sisi lain adapula camaru yang harus mandiri dalam melakukan verifikasi. Rahmawati Latifah (18) calon mahasiswa baru bersal dari Teluk Pakedai yang tidak ditemani oleh orangtuanya saat verifikasi berkas lantaran orang tua yang sudah mempercayainya untuk melakukan segala persiapan memasuki dunia baru membuatnya tampak tegar. Sempat terlihat keringat membasahi wajahnya, ia bercerita kesulitan yang dihadapi sebelum datang ke Pontianak. “Kesulitannya dalam melegalisir berkas, karena harus bolak-balik,” katanya. Meski pada hari itu camaru dari berbagai daerah memadati area Auditorium Untan Ia tidak mengeluhkan dalam mengantre karena hal itu sudah biasa baginya “Nomor antre tergantung kapan kita sampai jika siang maka lama juga kita nunggu giliran, untuk pencetakan KTM secara online menurut saya sangat efisien jadi tidak perlu lagi mengantri,” selorohnya.
Penulis: Bella Suci
Editor : Umi