mimbaruntan.com, Untan – Mahasiswa-mahasiswa dari beberapa Universitas di Pontianak, berjalan menuju kantor DPRD Kalimantan Barat (Kalbar) dalam rangka turun aksi tuntaskan reformasi. Sebelum mahasiswa turun ke DPRD Kalbar, reporter menyempatkan mewawancarai beberapa mahasiwa yang ikut aksi di Seketariat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tanjungpura (BEM Untan), Rabu (25/9/2019).
Adalah mahasiswi asal Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tanjungpura, Ulfatul Ummah. Saat ditanyai tentang alasan turut serta dalam aksi ini, ia mengaku ingin menegakkan keadilan.
“Karena ingin menegakkan keadilan,” ujarnya saat ditemui oleh reporter seraya memegang karton bertuliskan ‘Bismillah jual spidol bukan jual keadilan’
Saat ditanyai kembali atas dasar apa ia berani turun kejalan, Ulfatul menjawab tidak tahu, begitupun saat ditanyai mengenai tuntutan yang diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Begitupun dengan Saiful salah satu massa dari Universitas Tanjungpura.
“Kita turun atas nama mahasiswa, menuntut tentang RUU KPK, RUU KUHP, dan RUU yang lainnya,” ujarnya.
Saat kembali ditanyai tentang pendapatnya mengenai RUU P-KS yang menjadi salah satu RUU yang ditolak oleh BEM Untan, Saiful enggan menjawab.
Namun tak semua mahasiswa yang hadir tidak mengetahui tentang aspirasi mahasiswa tersebut, salah satunya adalah mahasiswa asal Fakultas Teknik Untan, Fahri yang ditemui reporter sebelum menuju ke kantor DPRD.
“Jadi alasan saya ikut ini adalah pertama untuk RUU KUHP dan juga Pertanahan dan juga masih banyak RUU yang lainnya yang ingin di sah kan oleh DPR. Jadi kami dari mahasiswa, ingin menyampaikan aspirasi kami bahwa RUU tersebut harap dipertimbangkan kembali sebelum di sah kan. Jadi banyak sekali undang-undang yang tidak pro rakyat. Seperti yang kita lihat itu RUU Pertanahan itu tidak pro rakyat, dimana nanti pembagian tanah itu tidak merata, itu kebanyakan investasi keluar,” katanya.
Penulis : Maratushsholihah
Editor : Riski Ramadani