mimbaruntan.com, Untan – 45 tahun sudah bendera Mapala Teknik berkibar di belantara pencinta alam di Kalimantan Barat bahkan Indonesia. Sudah sejak 17 Juni 1977 Mapala Teknik berdiri. Begitu juga semangat yang membara dari para anggota aktif yang turut menyelenggarakan kegiatan Dies Natalis Mapala Teknik yang dilaksanakan pada tanggal 23 sampai 26 Juni 2022 di Kabupaten Sambas dan di Pontianak.
Mapala Teknik menyelenggarakan kegiatan penanaman pohon mangrove dengan tema kegiatan “Menumbuh Kembangkan Pencinta Alam yang Peduli Lingkungan dan Sesama yang Didasari Silahturahmi dan Persaudaraan.” Mapala Teknik mengadakan 3 kegiatan berbeda dengan 3 tempat yang berbeda pula.
Baca juga: IMKA-Pijar Fakultas Hukum Adakan Bakti Sosial Mahasiswa Tahun 2022 (Press Release)
Pertama, kegiatan penanaman pohon mangrove pada Kamis, 23 Juni 2022, di Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Ketua Panitia Zulio Bamanzo mengatakan kegiatan penanaman pohon mangrove ini bertujuan untuk menutupi pesisir sungai yang terkena pasang-surut air laut. Serta menambah pengetahuan anggota Mapala Teknik tentang berbagai flora dan fauna yang terdapat dalam hutan mangrove tersebut.
“Hutan mangrove di Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, berpotensi dengan keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi,” tutur Darmawan selaku Kepala pengelola hutan mangrove.
“Bahkan, tempat ini bisa menjadi pemasok pohon mangrove untuk daerah lain yang terkena abrasi,” tambahnya.
Kedua, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), yang dilaksanakan pada Jumat, 24 juni 2022. Kegiatan kedua dalam rangkaian HUT Mapala Teknik ke-45 adalah pemungutan sampah di pesisir pantai Camar Bulan, Desa Temajok, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Serta pembuatan tong sampah yang diletakkan di tengah pasar.
Koordinator Bidang Acara, Putri menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan agar anggota Mapala Teknik bisa berinteraksi sosial dengan masyarakat tanpa melalaikan hakikatnya sebagai pecinta alam dalam pelestarian sumber daya alam serta menumbuhkan jiwa semangat mahasiswa yang mempunyai pola pikir kritis atas pelestarian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Baca juga: Asrama Mahasiswa Mempawah Gelar Pengabdian Masyarakat (Press Release)
Terakhir, kegiatan pemotongan tumpeng yang merupakan puncak dari rangkaian HUT Mapala Teknik ke-45. Pemotongan tumpeng merupakan puncak dari kegiatan HUT Mapala Teknik ke-45. Tumpeng berasal dari sebuah singkatan yen metu kudu mempeng yang memiliki arti ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat. Sebab makna tumpeng sendiri adalah baik, yakni ketika terlahir manusia harus menjalani kehidupan di jalan Tuhan dengan semangat, yakin, fokus, dan tidak mudah putus asa.
”Upacara potong tumpeng ini di lakukan dari tahun ke tahun untuk melambangkan rasa syukur kepada Tuhan dan sekaligus ungkapan atau ajaran hidup mengenai kebersamaan dan kerukunan antara anggota Mapala Teknik,” ucap Aldi Sabarna selaku Ketua Umum Mapala Teknik.
Kegiatan peringatan hari ulang tahun Mapala Teknik itu sendiri merupakan sebuah program kerja badan pengurus Mapala Teknik 2022/2023. Secara umum bertujuan untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan dan membina kecintaan terhadap alam dengan melakukan segala kegiatan positif terhadap alam. Mulai dari pengenalan dan hidup di alam terbuka, hingga penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang alam. Juga lingkungan hidup serta pengabdian pada masyarakat berdasarkan Tri Dharma Perguruan tinggi.
Penulis: Panitia HUT Mapala Teknik ke-45