Merah Jingga ku tatap metari pagi ini
Embun tak bersua dengan kembang di pekarangan
Sejuk beranjak pergi dari tempat angkringannya
Hanya kabut putih memenuhi rongga dada
Asap… Ya kabut asap
Jadi topik hangat di kalangan rakyat
Mulai dari pelosok desa hingga ke negeri seberang
Mulai dari orang–orang kantoran hingga pengangguran
Pekat kota ini di penuhi kabut serupa saga di langit biru
Sudut-sudut kota jadi ricuh dan kalut
Di sana kudapati mereka yang sesak
Akibat udara yang tak sehat
Setiap jengkal negeri ini seolah negeri di atas awan
Tapi, BUKAN!! Bukan sayang
Negeri ini tak di buatnya indah seperti dongeng
Tak ada istimewa seperti hujan bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono
4 tahun silam jadi tamu di negeri ini
Terseduh hangat diracik sempurna oleh tangan-tangan jahil
Pohon-pohon dimusnahkan, di bakar, dilahap api menyisakan abu
Hanya gumpalan asap di cakrawala
Sesak yang mendaging di tengah rimba raya yang semakin hilang
Tuan-tuan berdasi,
Masihkah engkau membisu di tengah penderitaan kami
Yang sedang rindukan langit biru di Bumi Pertiwi ini
Penulis: Heribertus Rintik