mimbaruntan.com, Untan – Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) atau kaderisasi hal yang tentunya akan dilalui oleh setiap Mahasiswa Baru (maba). OSPEK idealnya perlu disertai dengan edukasi dan pengembangan diri agar menghasilkan kader yang unggul.
Sejalan dengan tujuan tersebut, program studi studi Ilmu Komunikasi Universitas Tanjungpura (Untan) mengemas OSPEK dalam program Communication Week (Commweek). Suatu kegiatan tahunan sebagai wadah bagi maba untuk belajar, bersosialiasi dan mengenal Ilmu Komunikasi lebih dalam lagi.
Commweek 2023 bertema mental health serta sub-tema quarter-life crisis bertujuan memberikan edukasi sekaligus membantu maba Ilmu Komunikasi mengenai isu mental health terutama quarter-life crisis kerap digunakan sebagai sebuah ungkapan untuk mewakili kesulitan-kesulitan yang muncul dan dialami orang dewasa karena ketidakyakinan akan rute yang harus diambil dalam hidup (Robbins dalam Murphy, 2011).
“Saat ini banyak orang-orang yang self-diagnose yang mana mental health itu bukan sesuatu yang bisa kita diagnosis tanpa ahli. Selain itu, mahasiswa baru sangat rentan dengan quarter-life crisis karena berada di tahap mencari jati diri mereka. Mereka gunda, khawatir, bingung arahnya mau kemana” papar Mutia selaku Ketua Panitia Commweek 2023.
Baca Juga: Maknai Perempuan dan Tangkal Kriminalisasi: Kolaborasi LPM Untan bersama LBH Kalbar
Pelaksanaan Commweek 2023 memiliki berbagai rangkaian acara seperti Commweek Premiere, Commweek Direction, Commweek the Explorer, Commweek Spotlight: Art Gallery, Commweek’s Got Talent, dan Commweek Awards. Rangkaian acara tersebut dilaksanakan dari bulan September hingga Desember dan berfokus kepada pengembangan keterampilan maba dalam fotografi, videografi, desain grafis, dan public speaking. Selaku Ketua Panitia, Mutia ingin memberikan ospek yang mengedukasi dan meningkat mutu diri mahasiswa.
“Kita mau mengemasnya menjadi ospek yang mengedukasi dan meningkatkan mutu diri apalagi melihat zaman sekarang, sudah bukan waktunya lagi untuk melakukan kaderisasi yang menonjolkan senioritas” ujarnya.
Dampak positif dari kegiatan tersebut diarasakan oleh Syifa, mahasiswa baru Ilmu Komunikasi. Dirinya sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Dengan tidak adanya agenda kekerasan secara verbal maupun fisik pengkaderan ini justru dianggap bermanfaat untuk maba Ilmu Komunikasi 2023.
“Sangat bermanfaat bagi mahasiswa baru, kami diajarin bagaimana membuat foto, video, desain dan menjadi ajang bagi mahasiswa saling berkenalan. Kami dari awal sampai akhir selalu diajak buat enjoy, kating-katingnya tidak ada yang marah dan membentak, kami seru-seruan bareng” ungkapnya.
Begitupun yang dirasakan oleh Haris, mahasiswa baru Ilmu Komunikasi. Haris merasa lebih paham mengenai mental health dan quarter-life crisis melalui kegiatan-kegiatan Commweek 2023 sebab dikemas dengan keseruan dalam pembelajarannya.
“Kegiatan commweek ini tidak monoton, banyak agenda yang kita lakukan. Dari commweek ini bisa membantu kita mencari lebih tahu tentang mental health dan quarter life cirisis melalui fotografi, videografi, desain, dan pemaparan ide. Kita juga tahu bahwa kita bisa mulai terkena krisis ini. Kita bisa lebih peka dan mencari tahu cara mengatasinya” jelasnya.
Baca Juga: Ospek Sama dengan Kekerasan?
Rangkaian kegiatan Commweek 2023 ditutup dengan acara Commweek Awards yang dilaksanakan di Hotel Transera, Minggu (10/12/2023). Sebagai Ketua Panitia, Mutia berharap agar mahasiswa baru dapat menerapkan ilmu yang didapatkan diperkuliahan nantinya.
“Semoga mahasiswa baru dapat memaknai dengan baik isu yang diangkat, pesan yang tersampaikan, dan ilmu-ilmu yang didapat dari semua rangakain kegiatan ini bisa diterapkan diperkuliahan nantinya. Dan juga harapannya agar melalui kegiatan ini kita bisa mempererat hubungan antar angkatan” tutupnya.
Penulis: Zulfikar
Editor: Mira
https://psychology.binus.ac.id/2022/11/29/quarter-life-crisis-sebuah-tahap-menuju-kedewasaan/