mimbaruntan.com, Untan – Selama dua tahun Untan telah menyelenggarakan PKKMB secara daring akibat dari dampak pandemi Covid-19. Kali ini Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Tanjungpura (Untan) tahun ajaran 2022 akan dilaksanakan dengan konsep yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Achmadi selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan memaparkan bahwa Untan akan melaksanakan PKKMB tahun 2022 secara luring dan blended. Beliau juga mengatakan bahwa kegiatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan keadaan masing-masing perguruan tinggi mengacu pada panduan pelaksanaan PKKMB yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi dan berkoordinasi dengan satgas Covid-19 setempat.
“Setelah melakukan rapat dengan pihak-pihak yang berwenang maka diambil kesepakatan bahwa PKKMB dari tanggal 8 sampai 11 Agustus 2022 akan dilaksanakan secara luring. Namun demikian khusus acara pembukaan yang akan disampaikan oleh Rektor pada 8 Agustus akan dilaksanakan secara blended karena terkendala oleh tempat dan jumlah mahasiswa,” ujar Achmadi saat diwawancarai (01/08).
Baca juga:6.922 Mahasiswa Untan Jalani PKKMB Virtual
Saat ditanya tentang mekanisme pelaksanaan kegiatan PKKMB dari pihak fakultas, Achmadi menyampaikan bahwa hal tersebut diserahkan kepada masing-masing fakultas di Untan.
“Untuk kegiatan PKKMB dari tanggal 9 sampai tanggal 11 Agustus 2022 akan diserahkan dan diatur oleh masing-masing fakultas. Ada fakultas yang menyelenggarakan PKKMB secara daring penuh dan ada fakultas yang menyelenggarakan PKKMB secara blended atau hybrid,” lanjut Achmadi.
Achmadi juga menghimbau kepada mahasiswa yang masih berada di kampung masing-masing untuk segera datang ke Pontianak karena terlepas dari kegiatan PKKMB, perkuliahan yang akan dimulai pada Agustus akan dilaksanakan secara luring.
“Kalau fakultas menyatakan PKKMB luring maka mahasiswa harus datang. InsyaAllah perkuliahan yang nantinya dimulai pada bulan Agustus juga akan dilaksanakan secara luring,” ucap Achmadi.
Selama dilaksanakannya PKKMB 2022 mahasiswa baru akan mendapatkan pemberian materi dari berbagai narasumber. Menurutnya dalam kegiatan PKKMB yang terpenting adalah materi yang tersampaikan. Ia juga memberi tahu materi-materi yang akan dikemukakan pada mahasiswa baru nanti.
Materi yang akan disampaikan pertama Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara; Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia; Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0 dan Kehidupan Kampus pada Masa Pandemi; Kesadaran Lingkungan Hidup, Manajemen Resiko dan Kampus Sehat; Pengembangan Karakter Mahasiswa agar Mampu Bersikap sebagai Intelektual, dan Anti Kekerasan atau Anti Perundungan; terakhir Organisasi dan Tata Laksana yang akan disampaikan BEM dan Kemahasiswaan,” Jelas Achmadi
Achmadi juga menyampaikan bahwa Untan telah siap melaksanakan PKKMB secara blended dengan tetap menerapkan dan menjaga protokol kesehatan. Selain itu akan ada panitia yang memantau berjalannya kegiatan PKKMB di setiap fakultas demi menjaga keamanan selama PKKMB berlangsung. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Panitia yang terlibat dan akan memonitori serta mengawasi jalannya kegiatan PKKMB ada Komisi III Senat Universitas Tanjungpura, Dekan dan Wakil Dekan III, dan Koordinator Bidang Kemahasiswaan. Kemudian jika terdapat kegiatan yang mengarah kepada kekerasan bisa melaporkan kepada pengawas. Kita harap tidak ada lagi model-model kekerasan atau perundungan. Selain itu protokol kesehatan juga tetap harus dilaksanakan baik untuk peserta maupun penyelenggara,” ucap Achamadi.
Baca juga: Cerita PKKMB Maria, Mahasiswa Baru FEB Asal Papua
Rencana kegiatan PKKMB yang dilakukan secara luring ini dinilai beberapa mahasiswa lebih efektif daripada dilakukan secara daring karena materi yang disampaikan akan lebih mudah dipahami oleh mahasiswa. Selain itu, ia juga berharap materi-materi yang disampaikan dalam kegiatan PKKMB dapat bermanfaat dan mewujudkan lingkungan kampus yang sehat dan damai.
“Kalau saya jujur tidak keberatan dengan keduanya (daring/luring) namun kalau bisa dilakukan secara offline maka akan lebih baik, karena penyampaian secara tatap muka lebih dapat dipahami oleh mahasiswa, namun jika dilakukan secara online pun juga baik tapi menurut saya pasti akan ada beberapa hal yang terlewatkan karena mahasiswa akan kurang fokus dalam mendengarkan secara online” ucap Ulfiah, Mahasiswa baru tahun ajaran 2022.
Penulis: Abil dan Dita
Editor: Putri