Cahaya hidayah
Bicara soal hijrah, tentunya semua berawal dari tumbuhnya cahaya hidayah yang Allah labuhkan pada hati kita.
Mereka bilang, “nanti nunggu dapet hidayah baru hijrah”. Pertanyaannya adalah ; bentuk ‘mendapat hidayah’ itu seperti apa sih? Apakah hidayah itu, seseorang yang setiap malamnya ke klub malam lalu keesokan paginya tiba-tiba ikut pengajian? Atau perempuan yang biasa selfie dengan pakaian terbuka ala ootd artis korea, lalu tiba-tiba posting selfie mengenakan gamis dan jilbab syar’i ? bisa sih, tapi tentu semua itu bukan dengan jalan yang instan, dan tentu memerlukan pemikiran yang matang. Kalaupun instan mungkin tidak bisa bertahan lama, atau karena bentuk keterpaksaan? Banyak orang yang terbesit ingin berubah, ingin solat tepat waktu, ingin mengenakan hijab, lalu menyadari dosa, tetapi banyak juga diantara mereka yang lalu mengabaikan pemikiran itu, karena mungkin sudah terbiasa dengan zona nyamannya tersebut. Padahal, Allah sudah mengirimkan percikan hidayah itu di dalam hatinya (dengan pemikiran tersebut). Dan bukankah “Allah tidak akan mengubah keadaan seseorang tanpa ia yang mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri?” (QS. Al-A’rad 13:11)
Melangkah
Untuk menjemput hidayah, kita pasti akan melalui proses yang tidak mudah. Lantas, apakah kita hanya akan membiarkannya begitu saja? Padahal Allah telah memberi petunjuk , kenapa sulit sekali menuju ke sana?
Berikut langkah yang perlu kita lakukan dalam menuju hijrah
- Niatkan hanya untuk mencari ridha Allah
Kita hidup di dunia ini karena Allah. “Allah menciptakan Jin dan Manusia agar beribadah kepada-Nya (QS. Adz-Dzariyat : 56)
Jadi, seharusnya apapun yang kita lakukan di dunia ini niatkanlah untuk beribadah kepada Allah, bukan sekedar mengejar duniawi saja. Terlebih hijrah, bukan untuk mendapatkan pujian, gelar (anak sholeh, misalnya) , apalagi tujuannya hanya untuk mencari pasangan yang sholih/sholihah. Yuk, perbaiki lagi niat kita.
2 . Tinggalkan sesuatu yang dapat menghalangimu dalam berhijrah.
“Sesungguhnya apabila engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscahya Allah akan memberimu ganti yang lebih baik” (HR. Ahmad)
Tinggalkan semua hal buruk, misalnya pekerjaan yang tidak halal, pekerjaan yang menghambatmu dalam beribadah, atau yang mengharuskanmu menggunakan pakaian tampak aurat. Sebanyak apapun gajimu sungguh tidak sebanding dengan siksa akhirat yang akan diterima kelak.
“jangan takut miskin saat kamu memiliki Allah yang Maha Kaya” -Gita Savitri Devi-
Hal buruk lain yang paling banyak terjadi pada remaja saat ini adalah ; pacaran. Jangan pernah sedikitpun menuju ke sana. Karena pacaran merupakan sumber zina paling utama. Jika sudah terlanjur masuk ke dalamnya, jalan satu-satunya adalah keluar. “selagi kita tidak keluar dari dosa, maka kita akan terus mencari berbagai alasan untuk mengindahkan/ memperbolehkan hal tersebut. Kita tidak akan mungkin bisa membersihkan lumpur dengan air bersih, ketika kita masih berada di dalam kubangan lumpur tersebut” –Ust. Khalid Basalamah.
Sekarang, putuskan dia, karena Dia. Jika belum menikah saja dia sudah berani menjalin hubungan yang tidak halal dengan kita, jangan heran kalau kelak menikah, dia mudah untuk menjalin hubungan dengan orang lain juga. Rasa cintanya pada kita sudah habis dilampiaskan saat pacaran.
- Unfollow akun yang banyak mudharatnya, Follow yang banyak manfaatnya.
Jangan ragu untuk meng-unfollow akun sosial media yang banyak keburukan di dalamnya, atau yang dapat mengganggu niat hijrah kita seperti ; akun komedi, akun gossip, bahkan akun teman kita sendiri yang sering memposting sesuatu yang keluar dari syari’at islam. Follow akun yang dapat menambah ilmu, terutama ilmu agama.
- Perbaiki sholat, perbanyak amalan.
Mulailah dengan bersungguh-sungguh memperbaiki bacaan sholat, memahami makna bacaannya, belajar untuk khusyuk, tuma’ninah, dan perbaiki kualitas-kualitas sholat lainnya, serta memperbanyak amal sholih,
- Do’a sebagai senjata paling ajaib.
Dalam berhijrah, tentunya kita akan melewati kerikil dan setapak terjal yang menjadi ujian kita menuju-Nya. Dan doa merupakan salah satu senjata yang paling ajaib agar kita dapat kembali kokoh melangkah.
Sebagaimana dalam firman-Nya
“ Berdoalah kepada-Ku, niscahya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina” (QS. Al-Ghaafir :60)
- Percayalah pada kekuatan doa. Doa yang hanya dituju kepada Allah.
Saat kita tulus minta, tulus menghamba, memanfaatkan waktu mustajab berdoa, bersimpuh dalam sujud, merengkuh dalam tahajud, maka yang berat akan terasa ringan, yang sulit akan terasa mudah, yang keras hatinya lalu luluh karena kehendak Allah.
- Perbanyak mendatangi kajian islam atau majelis ilmu
Dalam meniti jalan hijrah, kita perlu belajar banyak ilmu syar’i dan tentunya kita harus pandai memilih serta memilah guru yang sesuai tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah agar tidak salah jalan.
Rasulullah Sallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan jalan untuknya menuju surga” (HR. Muslim :2699)
- Berkumpul dengan orang-orang sholih
Saat kita memutuskan hal besar sendirian, tentu akan terasa lebih berat, begitupun hijrah. Kita sangat memerlukan teman yang dapat sama-sama berjuang di jalan Allah. Karena istiqomah lebih berat dari hijrah, berkumpul dengan orang-orang yang yang selalu mengingatkan kita soal perkara akhirat akan lebih kuat untuk istiqomah daripada yang hijrah sendirian. Umpama serigala memilih memakan kambing yang sendirian dari pada yang bergerombolan. (HR. Abu Dawud)
Setan lebih mudah menggoda kita yang melakukan amal ibadah seorang diri.
- Sabar dan istiqomah.
Semua rintangan yang kita hadapi dalam berhijrah adalah cara Allah menjadikan kita sabar serta dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat yang lebih tinggi lagi.
Sabar, ikhlas, dan bersyukur membantu kita lebih menghargai hidup.
Istiqomah dalam amal ibadah agar kita selamat dan semoga masuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung.
Oleh : Riski Fitri Antika ( Mahasiswi Semestar 1 Akademi Da’wah Indonesia Sambasi )