Mimbaruntan.com, Untan – Bertempat di Aula Rumah Radakng, diselenggarakan Seminar KBMB Universitas Tanjungpura 2018 dengan mengusung tema “Masa Depan Cemerlang tanpa HIV/AIDS”, Jum’at (30/11).
Seminar KBMB Untan 2018 merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Mahasiswa Buddhis, Universitas Tanjungpura. Seminar ini ditujukan kepada seluruh masyarakat se-kota Pontianak sebagai sarana dalam memberikan wawasan kepada masyarakat luas terkait bahaya dan dampak dari HIV/AIDS itu sendiri.
Sehubungan dengan akan diperingatinya hari HIV/AIDS sedunia, maka panitia KBMB Untan merajut tema yang tidak jauh dari HIV/AIDS. “Melalui seminar ini, kami berharap masyarakat mengetahui bahaya dan dampak HIV/AIDS,” ungkap Evan, Ketua Panitia Seminar KBMB Universitas Tanjungpura.
Baca Juga: KBMB Untan gelar Perayaan Puncak Festival Waisak 2018
“Berdasarkan data, perkembangan HIV/AIDS sendiri di Pontianak sudah mulai menurun. Dan memang itu yang kita harapkan,” ujar Fendra, Ketua Umum KBMB.
Rudy Anshari selaku pemateri dalam seminar ini mengungkapkan bahwa Kalimantan Barat sendiri merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap HIV/AIDS. Hal ini dikarenakan Kalimantan Barat merupakan pintu gerbang perbatasan. “Terdapat sekitar 6.872 pasien kasus HIV dan sekitar 3.642 pasien kasus AIDS,” terang Rudy.
Rudy menjelaskan bahwa HIV/AIDS merupakan penyakit yang belum ada obatnya dan sudah selayaknya generasi muda tahu. HIV/AIDS hanya bisa dikendalikan melalui ARV, namun selamanya ia bersarang dalam tubuh manusia apabila telah terinfeksi. “Terobosan menggunakan ARV ini disebut dengan Strategic use of ARV (SUFA) dengan penekanan TOP (Temukan, Obati, Pertahankan) pada implementasinya,” ungkapnya.
Letsa Wijaya dari Yayasan Pontianak Plus juga turut membagikan pengalaman mengenai pasien pengidap HIV/AIDS. Dalam hal ini beliau mengingatkan kembali bahwa HIV/AIDS memang belum ditemukan obatnya. Ia mengkarifikasi terkait kabar hoax yang menyatakan telah ditemukannya obat HIV/AIDS.
Penulis: Stephani Ng dan Venti.
Editor: Aris Munandar