mimbaruntan.com, Untan- Subsidi kuota sebesar 10 GB (Giga Byte) telah diberikan kepada mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) pada hari Senin (8/6) guna menunjang proses pembelajaran online. Adapun total mahasiswa penerima gelombang pertama adalah 2.078 pengguna Indosat dan 3.810 pengguna Telkomsel.
Kuota dibagikan kepada seluruh mahasiswa yang sebelumnya telah mendaftarkan diri melalui http://kuota.untan.ac.id/. Pendaftaran gelombang pertama telah ditutup pada 26 Mei 2020 pukul 20.00 WIB.
“Pembagian kuota gelombang pertama dimulai hari ini (8/6), mohon informasi jika sudah ada yang menerima. Pembukaan gelombang kedua akan dibuka setelah pembagian gelombang pertama selesai,” ungkap Herry Sujaini selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) Untan melalui ruang virtual di Google Classroom.
Namun beberapa mahasiswa melalui Google Classroom mengaku belum mendapatkan kuota tersebut. Menanggapi hal itu, Herry pun memberikan penjelasan saat ditanyai melalui obrolan WhatsApp pada Senin (8/6). “Kuota tidak ditop-up sekaligus oleh operator, tapi secara bertahap, semuanya akan ditop-up pada hari ini,” jelasnya.
Terkait pendaftaran untuk gelombang kedua, Herry mengatakan akan dibuka dan sedang mengusahakan kerjasama dengan provider lainnya. “Gelombang kedua akan dibuka paling lambat minggu depan, karena masih dalam tahap proses administrasi dengan operator lain, gelombang kedua akan diusahakan penambahan operator XL dan Tri,” jelasnya.
“Jumlah mahasiswa gelombang 2 tidak dibatasi, mahasiswa yang telah memperoleh subsidi kuota tidak dapat mendaftar lagi pada gelombang 2,” pungkas Herry.
Baca Juga: Untan Berikan Subsidi Kuota Internet 10 Gbps untuk Mahasiswa
Refka mahasiswi asal Melawi mengungkapkan keluhannya terkait pembagian kuota mendekati Ujian Akhir Semester (UAS). Namun, ia berharap pembagian kuota ini akan terus berlangsung selama proses pembelajaran online masih ditetapkan.
“Karena dibagikan ketika sudah dekat UAS, berarti pertemuan tidak terlalu banyak lagi, jadi Insyaallah kuota 10GB cukup apabila hanya digunakan untuk e-learning. Namun karena kita masih belum pasti sampai kapan akan berlangsung kuliah online ini, jadi saya khawatir kuotanya akan kurang dan juga khawatir apakah pembagian kuota ini akan tetap berlangsung nanti jika kita masih harus e-learning,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan pula oleh Adit mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untan yang menyanyangkan pemberian kuota dirasa telah melewati masa urgensinya. “Untan masih mau bertanggung jawab dalam hal ini subsidi kuota untuk mahasiswa. Sayangnya momen pemberian kuota nih dirasa udah lewat urgensinya. Aku bilang gini karena mata kuliah banyak yang udah selesai pertemuannya. Well, kalo diitung itung sih 10GB belom cukup gantiin kuota yang lalu-lalu. Kita udah kelewat 2 sampai 3 bulan. Bukan bermaksud menyudutkan, mungkin emang birokrasinya yang rewel,” ujarnya.
Penulis : Mara
Editor : Sekar A.M.