mimbaruntan.com, Pontianak– Puluhan aktivis dan mahasiswa mengikuti diskusi publik yang diadakan oleh Lembaga Studi Sosial dan Demokrasi (eLSSiDe) bekerja sama dengan Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negri Republik Indonesia (Kesbangpol) di aula Magister Ilmu Sosial Untan, Selasa (26/11). Turut hadir, Juanda Astarani, SE, M.Sc CSRS (perwakilan dari Pudek Fakultas Ekonomi Untan), Sigit Haryono, S.Sos (perwakilan Pangdam Kalbar), dan Ridwan (Lembaga Studi Sosial dan Demokrasi), ketiganya sebagai narasumber pada acara tersebut.
Diskusi dengan tema Peran Pemuda Wilayah Perbatasan Dalam Menjaga Keutuhan dan Kedaulatan NKRI ini bertujuan untuk menggugah semangat nasionalisme terutama di daerah perbatasan dan meningkatkan spirit kebangsaan mahasiswa dan pemuda di Kalbar dengan melakukan berbagai kegiatan positif di masa mendatang. “Kegiatan ini sangat baik sekali karena provinsi Kalimantan Barat itu sendiri lima kabupatennya adalah daerah perbatasan dengan malaysia, semoga yang kita lakukan hari ini bukan hanya hasil di atas kertas,” ungkap Masykur.
Kegiatan tersebut juga membahas beberapa poin penting menyangkut keberadaan pemuda serta perannya dalam menyikapi pembangunan di wilayah perbatasan Kalimantan Barat seperti menyangkut persoalan infrasturktur jalan, sekolah, dan pelayanan kesehatan di daerah perbatasan yang masih terabaikan, perlu mendapat perhatian yang lebih serius dari Negara, memotivasi pemuda dan masyarakat tepatnya di daerah perbatasan untuk memupuk semangat nasionalisme. “Dengan diskusi ini mudah-mudahan nantinya semangat nasionalisme masyarakat dan pemuda-pemuda Kalbar semakin baik dan mari kita memberikan kesadaran-kesadaran kepada masyarakat serta mendidik SDM yang ada di daerah perbatasan untuk menjadi lebih baik,” pungkas Masykur.