Oleh: Bernada
Sekitar 400 penonton yang hadir terpukau menyaksikan perhelatan pentas seni yang berlangsung di Gedung Auditorium Universitas Tanjungpura pada sabtu (13/4). Kegiatan ini terselenggarakan atas kerja sama UP University Tiongkok dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Universitas Tanjungpura, Prodi Bahasa Mandarin dan dibantu oleh Kantor Internasional Universitas Tanjungpura serta Kementrian Pendidikan Tiongkok.
Pentas seni ini diadakan di semua pusat Bahasa Mandarin yang ada di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menjalin kerja sama antar universitas sekaligus memperkenalkan seni budaya Tionghoa. “Kota Pontianak ini merupakan tempat ketiga yang dikunjungi oleh UP University setelah mengunjungi dua kota besar yaitu Jakarta dan Bandung, selanjutnya mereka akan ke Makassar”, ungkap Alwin sebagai pembawa acara. Ia juga menambahkan, melalui acara ini kita bisa lebih banyak mengenal tentang kebudayaan China (Tionghoa). Mahasiswa yang menempuh kuliah semester VI ini pun berharap dengan adanya kerjasama dalam program ini bisa membuka peluang untuk berkesempatan melanjutkan studi ke Negeri China. “Hal yang paling saya suka dari acara ini adalah penampilan Wushu-nya. Penampilan Wushu mereka sangat luar biasa” tuturnya saat Alwin lagi melalui via sms (14/3).
Sebanyak 25 peserta yang memeriahkan ajang pentas seni ini. Masing-masing dari mereka unjuk kebolehan dengan memamerkan beberapa atraksi seni negara mereka baik itu Indonesia maupun Tionghoa. Acaranya pun berlangsung meriah dengan di isi berbagai rangkaian atraksi ekstrim seperti seni bela diri Wushu, tari-tarian, dan atraksi barongsai yang merupakan kesenian khas dari negara Tionghoa itu. Penonton yang hadir terdiri dari mahasiswa serta para tamu undangan lainnya. Acara ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA (Rektor Universitas Tanjungpura),Dr. Aswandi ( Dekan FKIP), perwakilan Walikota, perwakilan Dinas Pariwisata serta para dosen Universitas Tanjungpura.
Terlihat para tamu terpukau dengan atraksi dan adegan yang mereka peragakan itu. “Atraksi ini Berbeda dengan yang biasanya. Seperti yang kita lihat pada saat perayaan Imlek atau Cap Go Meh yang dilakukan oleh Etnis Tionghoa di Kalimantan Barat sendiri”, kata Farah Dhiba, Dosen Kehutanan, menjelang selesainya acara tersebut. Ia juga menambahkan, acara ini sangat baik diteruskan secara kontinu dan berharap tahun depan akan diadakan lagi kegiatan seperti ini. “Melalui kegiatan ini kita juga bisa mengenal budaya dari Tiongkok”, tambahnya. Acara ini berakhir dengan foto bersama Bapak Rektor beserta tamu undangan lainnya.(Editor: Ikur)